BACA JUGA: Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Sunnah Rajab, Mana yang Harus Didahulukan?
Lampu-lampu hias yang menerangi bazar menambah keindahan suasana malam Ramadan, menciptakan momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan bagi seluruh masyarakat.
10. Fanous Ramadan di Mesir
Lentera berwarna-warni untuk menghiasi rumah menjadi simbol kehangatan kebersamaan selama bulan suci. --Pinterest
Selain Mesaharaty, Mesir juga terkenal dengan tradisi fanous Ramadan, yaitu penggunaan lampu lentera berwarna-warni untuk menghiasi rumah, masjid, dan jalan-jalan. Lentera ini tidak hanya memperindah suasana Ramadan.
Tetapi juga menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan selama bulan suci. Sejarah fanous Ramadan berasal dari zaman Dinasti Fatimiyah, ketika lentera digunakan untuk menyambut kedatangan bulan suci.
BACA JUGA: Tata Cara dan Hukum Salat Kafarat pada Jumat Terakhir Ramadan
Kini, fanous Ramadan menjadi bagian penting dari dekorasi Ramadan, memberikan cahaya yang melambangkan harapan dan kebahagiaan. Selain sebagai elemen dekoratif, Fanous juga memiliki nilai budaya dan ekonomi.
Banyak pengrajin tradisional di Mesir yang masih membuat lentera ini secara manual dengan berbagai desain dan motif khas. Pasar-pasar Ramadan di Kairo dan kota lainnya dipenuhi dengan beragam fanous.
Mulai dari yang klasik berbahan logam hingga modern dengan lampu LED dan musik. Anak-anak pun turut meramaikan tradisi ini dengan membawa Fanous mereka saat berjalan bersama keluarga atau teman-teman di malam Ramadan.
BACA JUGA: Wacana Libur Sekolah Ramadan, Wali Murid di Surabaya Beda Pendapat
Juga menyanyikan lagu-lagu khas yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh nostalgia bagi masyarakat Mesir, menjadikan Ramadan sebagai momen istimewa yang selalu dinantikan setiap tahunnya.
Setiap negara memiliki cara unik dalam menyambut dan menjalani bulan Ramadan. Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa beragamnya budaya Islam di seluruh dunia, tetapi tetap memiliki nilai utama yang sama yaitu kebersamaan, kepedulian, dan spiritualitas.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mempererat hubungan dengan sesama dan meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.(*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Trunjoyo Madura