Midok melakukan evakuasi membersihkan jalan, mengangkat pohon-pohon tumbang sebelum alat berat tiba.
Gajah yang diperbantukan untuk membantu evakuasi dan pembersihan area berdampak tsunami dipakaikan sepatu pada tapak kakinya. Itu bertujuan untuk kelancaran dan mengurangi risiko dalam pekerjaannya karena melewati medan yang sangat rumit dan terjal.
Ada tiga di antara tujuh individu gajah yang paling aktif: Midok, Lia, dan Amoy.
Jasa dan peran penting gajah bagi masyarakat Aceh berjalan paralel dengan kematian gajah di Aceh lantaran dibunuh.
Bangkai gajah sumatera ditemukan di Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada 20 Februari 2024.
Dua gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di Provinsi Aceh diduga tersengat arus listrik dalam rentang waktu sebulan terakhir.
Kasus kematian gajah diduga tersengat listrik yang terakhir terjadi di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada Sabtu 9 Maret 2024.
Senin, 25 Maret 2024, di Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, gajah jantan yang diperkirakan berusia 5 tahun ditemukan mati.
Satu bayi gajah sumatera liar ditemukan mati di kawasan hutan Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Minggu, 17 November 2024.
Tercatat, ada 46 individu gajah Sumatera yang mati di Aceh sejak 2016.
Pada lima tahun terakhir terpantau 22 individu gajah dan 11 individu harimau mati di Aceh.
Ada apa dengan Aceh?
Tulisan ini untuk mengenang 20 tahun tsunami Aceh, 2002–2024.
”Kau Peduli, Aku Lestari”. (*)
*) Singky Soewadji adalah pemerhati satwa liar dan koordinator Aliansi Pencinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi).