Bunuh karena Cemburu

Kamis 20-02-2025,17:42 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Nisbett dan Cohen menyebutnya sebagai budaya kehormatan. Itulah yang dianut mayoritas masyarakat Amerika Selatan. Dengan begitu, di Amerika Serikat (AS) orang Selatan dianggap lebih kejam jika dibandingkan dengan orang Utara. Lebih banyak pembunuhan yang dilakukan oleh orang kulit putih di Selatan daripada di Utara. 

Disebutkan: ”Budaya kehormatan adalah alasan yang mendasari kekerasan itu. Kecenderungan untuk melakukan kekerasan adalah hasil dari budaya kehormatan, di mana reputasi seorang pria adalah kunci bagi kelangsungan hidupnya.”

Budaya kehormatan menyangkut etika perlindungan diri dan kepemilikan senjata yang meluas. Itu berkontribusi pada siklus kekerasan di mana pertengkaran mengarah pada pembalasan yang mematikan; menghubungkan budaya kulit putih selatan dengan budaya ghetto perkotaan, yang keduanya mendorong respons kekerasan terhadap penghinaan yang dirasakan.

Perselingkuhan istri dianggap para suami di Amerika Selatan sebagai penghinaan. Pria selingkuhan istri dianggap menghina suami si istri. Jika tidak dibalas suami, si suami akan dipandang rendah oleh masyarakat. Sebab, budaya kehormatan berlaku di sana.

Kesimpulannya, dalam budaya di mana kehormatan pria sangat dijunjung tinggi, ada kecenderungan lebih besar untuk melampiaskan kemarahan kepada pria lain yang dianggap mengganggu kehormatan rumah tangga.

Hal itu mirip di Indonesia. Mirip yang dilakukan Sopian terhadap Feriani. Saat istri berselingkuh, bukannya istri yang diserang, melainkan pria selingkuhan istri. Padahal, perselingkuhan tidak mungkin terjadi jika istri tidak mau.

Tapi, sikap para suami Indonesia itu tidak berarti melindungi istri yang selingkuh, untuk kemudian dimaafkan, tidak. Umumnya, setelah sumi menyerang pria selingkuhan istrinya, kemudian dilanjutkan menyerang istrinya. Atau, setidaknya menceraikan istrinya. 

Di kasus Sopian, pembunuhan terhadap Feriani itu sekaligus tindakan perpisahan antara Sopian dan istri. Sopian dijerat Pasal 340, ancaman maksimal hukuman mati. Minimal biasanya 20 tahun penjara. Itu berarti, dipastikan ia sudah berpisah dengan istri.

Meski kasus demikian sangat banyak, masyarakat tidak juga belajar dari kejadian tersebut. Buktinya, perselingkuhan demikian marak. Padahal, pernikahan sudah dikaruniai anak, seperti pada Sopian. Mengapa harus diduakan? Mengapa tidak bercerai saja? (*)

 

Kategori :