Bunuh karena Cemburu

Kamis 20-02-2025,17:42 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh

Saat itulah warga menelepon polisi. Lalu, tim dari Polsek Kalideres tiba di TKP. saat itu tersangka masih ada di sana, membawa dua golok dan sebuah senapan angin warna loreng. Polisi memerintah tersangka agar menyerah.

Namun, tersangka menodongkan senapan angin ke polisi. Segera, polisi mengingatkan bahwa tindakan tersangka itu sangat berbahaya karena tim polisi sudah berada di TKP. Akhirnya tersangka menurunkan todongan. Ia langsung disergap polisi, digelandang ke Polsek Kalideres.

Sementara itu, korban dilarikan warga ke klinik terdekat. Dengan cara diangkat, dinaikkan ke motor seseorang, diapit di tengah. Tapi, nyawanya tak tertolong. Feriani meninggal sebelum tiba di klinik. 

BACA JUGA:Perempuan Cemburu, Eksekusi Mati

BACA JUGA:Cemburu Mematikan Pedagang Semangka

Berdasar penyidikan polisi, korban datang ke lokasi bersama perempuan pacarnya. Korban sudah menduga bahwa yang akan menemuinya adalah Sopian, suami perempuan selingkuhannya. Maka, Feriani bermaksud menjelaskan bahwa ia punya pacar. Bukan berpacaran dengan istri Sopian. Namun, itu sudah terlambat.

Sopian dan istri dikaruniai seorang anak laki-laki usia 8 tahun. Emosinya yang meledak-ledak membuatnya dijerat dengan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman maksmal hukuman mati.

Arnold: ”Ya… Tersangka sudah merencanakan pembunuhan itu. Maka, dikenakan Pasal 340 dan atau 338 KUHP (pembunuhan tidak berencana). Kami masih menyidik perkaranya.”

BACA JUGA:Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri

BACA JUGA:Mudah Cemburu dan Bertengkar

Pria cemburu, marah, lalu membunuh. Sangat banyak kasus begitu belakangan ini. Di mana pun. Tidak cuma di Indonesia. 

Dalam kasus begitu, ada tiga kemungkinan terjadi.  Pertama, suami menyerang selingkuhan istri. Kedua, suami menyerang istri sendiri. Ketiga, menyerang keduanya. Di Indonesia, kebanyakan suami cemburu menyerang pria selingkuhan istri. Dianggap sebagai balasan terhadap pengganggu istri orang.

Di negara-negara Barat, untuk kasus serupa, umumnya suami membunuh istrinya. Walaupun ada juga suami di Barat yang membunuh pria selingkuhan istrinya. 

Perbedaan reaksi antara suami di Timur dan Barat itu sering jadi diskusi kriminologi-sosiologi. Kejahatan pembunuhan yang terkait budaya masyarakat, tempat pelaku dan korban bermukim.

Richard E. Nisbett dan Dov Cohen dalam buku mereka, bertajuk Culture of Honor: The Psychology of Violence in the South (1996), membahas perbedaan reaksi tersebut. Tapi, di buku itu tidak disebutkan suami Timur dan Barat. Melainkan, orang Amerika Selatan dan Amerika Utara. Orang Amerika Selatan mirip orang Timur, Amerika Utara mirip orang Barat.

Kategori :