"Kami ingin para peserta lebih familiar dengan gerakan yang digunakan dalam pertandingan sesungguhnya," ujarnya.
Tantangan dimulai dengan berlari zig-zag melewati rintangan, dilanjutkan dengan lemparan ke target. Peserta juga melakukan dribbling dan tendangan ke gawang kecil, serta melompati rintangan sebelum menekan tombol timer.
Selama dua hari berlangsungnya Festival SenengSoccer, sebanyak 141 siswi berpartisipasi. Arsyla Sakhi Mila Rabbani, siswi kelas 1 SDN Keputran VI/337 Surabaya, menjadi yang tercepat menyelesaikan seluruh tantangan dengan waktu 38,89 detik.
Para pemenang Festival SenengSoccer dalam ajang MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025 yang berlangsung di Stadion Bogowonto, pada 21-22 Februari 2025.-MilkLife Soccer-
"Seru banget main sepak bola, bisa lari-lari dan menambah teman," kata Arsyla, yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional.
Triana Lestari, guru dan ofisial SDN Kendangsari IV Surabaya, mengaku mengirimkan sembilan siswi untuk berpartisipasi sebagai persiapan regenerasi tim KU 10.
"Kami sangat mendukung para siswi untuk berprestasi melalui olahraga sepak bola. Gerakan yang mereka lakukan sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental," ujarnya.
Melalui Festival SenengSoccer, MilkLife Soccer Challenge tidak hanya menciptakan ruang bagi anak-anak untuk bersenang-senang, tapi juga menyiapkan generasi penerus yang siap berkompetisi di dunia sepak bola.
Dengan lebih dari 1.600 peserta yang terdaftar dalam MilkLife Soccer Challenge Surabaya 2025, semangat untuk meraih prestasi di lapangan hijau semakin menggebu.
Pada Minggu, 23 Februari, pertandingan semifinal dan final akan dilaksanakan di Stadion Bogowonto, Surabaya, menanti siapa yang akan menjadi juara turnamen tersebut. (*)