Isu UKT hingga Pendidikan Karakter: Catatan untuk Mendiktisaintek

Selasa 25-02-2025,08:33 WIB
Oleh: Ulul Albab*

Misalnya, sistem pendidikan di Jerman bisa menjadi inspirasi yang patut dicontoh. 

Jerman terkenal dengan sistem dual education-nya, yang memadukan pendidikan akademis di universitas dan pelatihan praktis di sektor industri. Dalam sistem tersebut, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam dunia industri melalui program magang dan kerja sama antara perguruan tinggi dan perusahaan.

Sebagai contoh, banyak universitas di Jerman yang memiliki kemitraan erat dengan perusahaan-perusahaan besar sehingga para mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman langsung yang sangat relevan dengan dunia kerja. Kebijakan seperti itu akan sangat bermanfaat untuk menutup gap antara lulusan perguruan tinggi dan tuntutan industri.

PENDIDIKAN KARAKTER DAN ETIKA PROFESIONAL DI PERGURUAN TINGGI

Namun, pendidikan tinggi tidak hanya mencetak individu yang memiliki kompetensi teknis. Lebih dari itu, perguruan tinggi harus berfungsi sebagai tempat pembentukan karakter dan etika profesional yang kuat. Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi dan informasi, pendidikan karakter acap kali terpinggirkan. 

Padahal, Indonesia membutuhkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial.

Dalam hal ini, pemerintah perlu menetapkan standar yang lebih jelas terkait pendidikan karakter di perguruan tinggi. Pendidikan karakter yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga nilai-nilai etika profesional yang akan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja dengan integritas yang tinggi. 

Selain itu, penguatan pendidikan kewarganegaraan dan sosial akan memastikan bahwa lulusan perguruan tinggi Indonesia tidak hanya mampu bersaing di pasar global, tetapi juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa.

MENGAMBIL PELAJARAN DARI NEGARA LAIN

Di tengah berbagai tantangan yang ada, Indonesia bisa belajar banyak dari negara-negara yang telah sukses mengelola pendidikan tinggi dengan sangat baik. 

Finlandia, misalnya, telah lama dikenal dengan sistem pendidikannya yang inovatif dan inklusif. Pendidikan tinggi di Finlandia menekankan pada pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar, tetapi tetap menjaga kualitas pengajaran akademis yang tinggi. 

Selain itu, Finlandia dikenal dengan pendekatan holistik dalam pendidikan karakter, yakni pengembangan kepribadian siswa menjadi bagian penting dari proses belajar.

Selain Finlandia, Jepang memberikan contoh dengan sistem pendidikannya yang sangat mendukung penelitian dan inovasi. 

Banyak perguruan tinggi di Jepang yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan dunia industri, yang memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek riset yang langsung berhubungan dengan teknologi dan kebutuhan pasar.

Mengambil pelajaran dari negara-negara itu, Indonesia perlu membangun kolaborasi yang lebih erat antara universitas, sektor industri, dan pemerintah. 

Pendekatan yang lebih proaktif dalam merancang kurikulum, serta menciptakan ekosistem yang mendukung penelitian dan pengembangan teknologi, akan menjadi kunci bagi pendidikan tinggi Indonesia untuk berdaya saing di kancah global.

Kategori :