BACA JUGA:Tip Membangun Kebiasaan Positif Selama Bulan Ramadan
3. Perubahan Pola Konsumsi E-Commerce
Tren belanja online meningkat signifikan menjelang Lebaran. Dengan pencarian produk seperti pakaian, perlengkapan ibadah, serta hampers Ramadan yang mengalami lonjakan tajam.
Marketplace dan e-commerce berlomba-lomba menawarkan promo menarik untuk menarik perhatian konsumen.
4. Pergeseran Waktu Penggunaan Internet
Aktivitas digital mengalami perubahan signifikan pada jam-jam tertentu. Penggunaan internet cenderung menurun pada siang hari. Karena masyarakat lebih fokus beribadah dan menahan diri dari aktivitas hiburan.
Sebaliknya, trafik internet meningkat drastis pada malam hari setelah berbuka puasa hingga menjelang sahur.
Tantangan dan Dampak Negatif
Meski konsumsi digital meningkat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diwaspadai:
Pola konsumsi digital yang meningkat harus tetap seimbang agar tidak menghilangkan esensi spiritual saat bulan Ramadan. --freepik.com
1. Risiko Kecanduan Media Sosial: Penggunaan media sosial yang meningkat dapat mengganggu produktivitas dan mengurangi waktu untuk aktivitas ibadah.
2. Penyebaran Hoaks dan Disinformasi: Berita palsu dan informasi yang belum diverifikasi sering kali menyebar lebih cepat selama Ramadan, terutama terkait dengan waktu ibadah dan donasi amal.
3. Keseimbangan antara Hiburan dan Ibadah: Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan perangkat digital agar tidak mengganggu fokus spiritual mereka selama bulan Ramadan.
BACA JUGA:Trik Agar Anak Menjalani Ramadan dengan Antusias
BACA JUGA:Mengatasi Tantangan Work-Life Balance di Era Digital dengan Solusi Efektif
Ramadan membawa perubahan besar dalam pola konsumsi digital masyarakat. Baik dari pola konsumsi individu hingga berbagai tantangan yang muncul karena pengelolaan waktu yang kurang efektif. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengatur konsumsi digital mereka dengan bijak selama Ramadan.
Dengan memanfaatkan teknologi secara positif, Ramadan bisa menjadi momen yang tidak hanya penuh berkah. Tetapi juga produktif secara digital.
Pemerintah dan platform digital juga perlu lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat agar bisa memilah informasi yang benar dan menghindari dampak negatif dari penggunaan media digital yang berlebihan.
Dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pola konsumsi digital, masyarakat dapat tetap menikmati manfaat teknologi tanpa kehilangan esensi ibadah dan makna Ramadan itu sendiri. (*)