Ramadan, Saatnya Membangun Hubungan,, Kedekatan Emosional, hingga Introspeksi

Jumat 07-03-2025,11:30 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Heti Palestina Yunani

Misalnya, pasangan yang biasanya toleran terhadap kebiasaan pasangannya bisa menjadi lebih sensitif karena faktor kelelahan atau stres.

Hal-hal sepele seperti keterlambatan membalas pesan atau perubahan rencana buka bersama bisa memicu konflik yang berakhir pada perpisahan.

BACA JUGA: Manfaat Puasa Ramadan bagi Sistem Kekebalan Tubuh

Sebaliknya, bagi pasangan yang mampu menghadapi ujian emosi dengan baik, Ramadhan justru bisa menjadi momen untuk mempererat hubungan.  Mereka belajar untuk lebih sabar, memahami satu sama lain, dan menemukan cara untuk tetap harmonis di tengah tantangan.

Ramadan juga membawa serta berbagai tekanan sosial, terutama bagi mereka yang sudah lama menjalin hubungan tetapi belum menunjukkan tanda-tanda keseriusan.

Pertanyaan dari keluarga atau lingkungan sekitar tentang rencana masa depan bisa membuat seseorang berpikir ulang tentang hubungan yang sedang dijalani.


Momen berbuka: meski jauh, setiap detik terasa dekat saat kita berbagi kebahagiaan. -Sakko-Pinterest

BACA JUGA: 7 Tip Tetap Fokus saat Ramadan, Puasa Bukan Alasan untuk Malas!

Bagi pasangan yang belum siap melangkah ke jenjang yang lebih serius, tekanan ini bisa menjadi beban yang mendorong mereka untuk mengakhiri hubungan.

Sebaliknya, bagi yang merasa yakin dengan pasangannya, Ramadhan bisa menjadi momen untuk lebih memantapkan niat ke arah yang lebih serius.

Di sisi lain, ada juga fenomena “cinta musiman” yang muncul setiap Ramadan. Beberapa orang merasa lebih mudah terhubung secara emosional karena atmosfer kebersamaan yang kuat selama bulan puasa.  Namun, tidak jarang hubungan yang terjalin dalam suasana Ramadhan akhirnya berakhir setelah bulan suci berakhir.

Banyak orang yang menyadari bahwa kedekatan yang mereka rasakan lebih dipengaruhi oleh suasana Ramadan daripada perasaan yang sebenarnya.

Akibatnya, hubungan yang baru terbentuk selama bulan puasa sering kali mengalami tantangan besar begitu memasuki bulan-bulan berikutnya.

BACA JUGA: 8 Ramadan Goals untuk Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Hidup Lebih Produktif

Fenomena jadian atau putus asa selama Ramadan bukanlah sesuatu yang aneh jika melihat bagaimana bulan ini mempengaruhi pola komunikasi, emosi, dan refleksi diri seseorang.

Intensitas interaksi, peningkatan spiritualitas, ujian emosi, serta tekanan sosial semuanya ikut serta dalam membentuk dinamika hubungan selama bulan puasa.

Kategori :