Pihak Kejaksaan Agung tidak gentar atas bantahan Pertamina. Maka, bantahan pihak Pertamina jadi bahan cemoohan warganet di medsos. BUMN sekelas Pertamina, pejabat tertingginya malah mengoplos minyak.
Kerugian negara begitu besar. Belum lagi kerugian masyarakat yang sebagian kini menggugat Pertamina.
Jadi, dari tukang potong ayam sayur, sampai jaksa, bahkan dirut Pertamina, melakukan kecurangan, tepatnya nyolong.
Mungkin, karena jumlah aparatur negara yang korupsi begitu banyak, tukang potong ayam di pasar pun tak mau kalah. Tukang potong ayam pastinya paham, negeri ini sudah rusak. Maka, dirusak sekalian. Jika tidak ikut merusak, bisa-bisa merasa tidak kebagian nyolong. (*)