HARIAN DISWAY - Industri penerbangan Indonesia semakin semarak dengan hadirnya Indonesia Airlines (INA), maskapai baru yang menawarkan layanan premium.
Maskapai dengan penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium, resmi diperkenalkan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., Perusahaan berbasis di Singapura yang beroperasi di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Maskapai Indonesia Airlines (INA) ini akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan fokus pada penerbangan internasional.
Berbeda dengan Maskapai Komersial pada umumnya, Indonesia Airlines menawarkan pengalaman terbang setara dengan jet pribadi. Layanan premium ini menghadirkan kenyamanan terbaik, pelayanan personal, serta fasilitas kelas dunia.
BACA JUGA:Pesawat Jeju Airlines Terbakar di Landasan Bandara Muan, 62 Orang Tewas
Pendiri dan CEO maskapai ini adalah seorang pengusaha asal Indonesia bernama Iskandar.
Ia merupakan sosok di balik berdirinya Indonesia Airlines dan juga menjabat sebagai CEO serta Ketua Eksekutif Calypte Holding.
"Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines. Kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang," ujar Chief Executive Officer Indonesia Airlines, Iskandar, dalam siaran pers pada Minggu, 9 Maret 2025.
Iskandar dijuluki sebagai 'The Founder' dari Indonesia Airlines. Ia lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Sebelum ia memulai karier profesionalnya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca-tsunami.
Pada tahun 2006, ia bergabung dengan PLN dan berkarier di sektor energi hingga 2009. Tak berhenti di situ, ia kemudian merambah dunia perbankan dan asuransi, yang akhirnya membawanya ke dunia bisnis.
Berkat pengalaman berinteraksi dengan nasabah dari bidang kelistrikan, Iskandar mulai tertarik untuk merintis bisnis sendiri.
Keinginan itu akhirnya diwujudkan pada tahun 2015, ketika ia meninggalkan dunia perbankan demi mengembangkan proyek energi dengan menggandeng investor dari berbagai Negara.
Setelah beberapa tahun berkecimpung di sektor energi, Iskandar dihadapkan pada tantangan besar saat pandemi Covid-19 melanda. Namun, di tengah krisis tersebut, ia justru melihat peluang. Bersama mitra dari Singapura, ia mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd. pada 2022.
BACA JUGA:Jet C919 Makin Laris di Tiongkok, China Eastern Airlines Pesan 100 Unit