Pesawat Jeju Airlines Terbakar di Landasan Bandara Muan, 62 Orang Tewas

Pesawat Jeju Airlines Terbakar di Landasan Bandara Muan, 62 Orang Tewas

Tak lama berselang, penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air diungkap pihak berwenang.-tangkapan layar X@CesarMorenoH-

HARIAN DISWAY - Pesawat Jeju Airlines dengan nomor penerbangan 2216 tergelincir di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan pada Minggu, 29 Desember 2024 sekitar pukul 09.03. 

Rekaman yang beredar luas di media sosial menunjukkan pesawat jenis Boeing 737 tersebut tampak hendak mendarat darurat di landasan pacu Bandara Muan. Namun, jelang detik-detik mendarat, roda pendaratan tidak tampak keluar dari badan pesawat. 

Pesawat pun menggasak permukaan landasan pacu dan terseret hingga ujung landasan. Badan pesawat akhirnya menghantam pagar pembatas landasan pacu dengan kobaran api. 

BACA JUGA:Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan, 35 Orang Tewas dan 32 Selamat

BACA JUGA:Brasil Berkabung, Kecelakaan Pesawat Voepass Menewaskan Semua Penumpang

Penerbangan 2216 diketahui adalah penerbangan jurusan Bangkok, Thailand ke Muan. Dalam pesawat tersebut, tercatat 175 orang dengan 6 kru penerbangan dan 2 orang warga negara Thailand

Petugas respon kedaruratan dan pemadam kebakaran Bandara Muan pun segera diterjunkan ke lokasi terbakaranya pesawat. Pada pukul 10.10 waktu setempat, penyidik kecelakaan udara dari Kantor Penangggulangan Kecelakaan Kementerian Transportasi Korea Selatan tiba di lokasi untuk melakukan penanganan. 

BACA JUGA:Danramil Lumbang Ungkap Kondisi Lokasi Penemuan Korban Kecelakaan Pesawat Super Tucano

Menteri Transportasi Korea Selatan Park Sang-woo telah memerintahkan semua sumber daya dikerahkan untuk melakukan tanggap darurat, memberikan pertolongan, serta mencegah korban dan kerusakan lebih lanjut. 

Berdasarkan pembaruan dari AFP, korban tewas diperkirakan berjumlah 62 orang. Namun jumlah ini masih sementara. Pihak Maskapai Penerbangan pemilik pesawat nahas itu, Jeju Airlines segera mengaktifkan protokol kedaruratan dan menyediakan hotline pusat krisis untuk melakukan pelayanan pada keluarga korban kecelakaan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: