Duterte Hadapi Dakwaan Kejahatan Kemanusiaan di ICC Den Haag, Terancam Hukuman Berat atas Perang Narkoba

Rabu 12-03-2025,10:50 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Mohamad Nur Khotib

Duterte sendiri, selama menjabat, dikenal sebagai pemimpin yang keras terhadap pelaku narkoba.


Para pengunjuk rasa berdemonstrasi dalam aksi menyalakan lilin untuk menuntut keadilan bagi para korban perang melawan narkoba, setelah penangkapan mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte, di Quezon City pada 11 Maret 2025.--Earvin Perias / AFP

Ia pernah memerintahkan polisi untuk menembak mati tersangka jika dianggap mengancam. 

BACA JUGA:Kominfo Ragu Judi Online Bisa Hilang, Akses Internet ke Kamboja dan Filipina Diblokir

"Saya tidak minta maaf, tidak mencari alasan. Percaya atau tidak, saya melakukan itu demi negara saya," ungkap Duterte dalam Sidang Senat Filipina, Oktober 2024.

Kini, semua mata tertuju pada proses hukum di ICC, dengan harapan keadilan bisa ditegakkan untuk ribuan korban perang narkoba di Filipina.

*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :