Puasa untuk Penderita Diabetes, Aman atau Berisiko?

Jumat 14-03-2025,14:30 WIB
Reporter : Khoirun Nisa'i Astutik
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Puasa merupakan ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim di bulan Ramadan, di mana seseorang menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Namun, bagi penderita diabetes, menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Diabetes merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tidak stabil, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pola makan dan konsumsi obat.

Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memahami apakah puasa aman bagi mereka atau justru berisiko terhadap kesehatan.

Menurut para ahli kesehatan, penderita diabetes yang ingin berpuasa harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tingkat keparahan diabetes, jenis pengobatan yang digunakan, serta pola makan dan aktivitas harian mereka.

Secara umum, penderita diabetes tipe 1 di mana tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin dianjurkan untuk tidak berpuasa karena risiko hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi) yang dapat berakibat fatal.

Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 yang masih memiliki produksi insulin dalam tubuh, namun mengalami resistensi insulin, dapat berpuasa dengan syarat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

BACA JUGA: Bolehkah Minum Es Teh saat Berbuka bagi Penderita Maag? Ini Penjelasannya

Salah satu risiko utama yang dihadapi penderita diabetes saat berpuasa adalah hipoglikemia. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah normal akibat tidak adanya asupan makanan dalam waktu lama.

Gejala hipoglikemia meliputi keringat dingin, lemas, pusing, gemetar, bahkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.


Simak tips menjaga gula darah tetap stabil selama Ramadan! -MTStock Studio-iStock

Sebaliknya, hiperglikemia juga bisa terjadi jika penderita mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi saat sahur dan berbuka secara berlebihan. Kadar gula darah yang terlalu tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan komplikasi serius.

Seperti ketoasidosis diabetik yang berpotensi mengancam nyawa. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, penderita diabetes yang ingin berpuasa disarankan untuk mengikuti beberapa langkah pencegahan. 

1. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi apakah aman untuk berpuasa atau tidak. 

2. Pilih makanan yang sehat saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang mengandung gula tinggi dan karbohidrat sederhana, seperti kue manis, nasi putih, atau minuman bersoda.

Sebagai gantinya, konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, gandum, sayuran, serta protein sehat dari ikan atau daging tanpa lemak.

Kategori :