BACA JUGA:Puasa Tidak Cocok untuk 10 Orang dengan Kondisi Tertentu, Nomor 9 karena Amenore
3. Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik selama malam hari. Kekurangan cairan dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan memperburuk kondisi diabetes.
Oleh karena itu, penderita diabetes dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah cukup saat sahur dan berbuka, serta menghindari minuman berkafein yang dapat memicu dehidrasi.
4. Lakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin. Selama berpuasa, penderita diabetes harus lebih sering memeriksa kadar gula darah, terutama jika merasakan gejala tidak normal seperti pusing, lemas, atau detak jantung tidak teratur.
Jika kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, puasa sebaiknya segera dibatalkan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Bagi penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan atau insulin, penting untuk menyesuaikan dosis dan jadwal konsumsi obat selama bulan puasa.
Dokter biasanya akan merekomendasikan penyesuaian dosis agar risiko hipoglikemia atau hiperglikemia dapat diminimalkan. Misalnya, penderita yang mengonsumsi insulin mungkin perlu mengganti jenis insulin atau mengatur waktu penyuntikannya agar tetap aman selama berpuasa.
Meskipun berpuasa memiliki berbagai tantangan bagi penderita diabetes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten yang dilakukan dengan pengawasan medis justru dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah.
BACA JUGA: Manfaat Puasa Ramadan bagi Sistem Kekebalan Tubuh
Namun, hal ini harus dilakukan dengan cara yang benar dan tidak boleh sembarangan. Jika penderita diabetes merasa lemas, pusing, atau mengalami gejala berbahaya lainnya selama berpuasa, disarankan untuk segera membatalkan puasa dan mencari pertolongan medis.
Puasa bagi penderita diabetes bisa aman jika dilakukan dengan persiapan yang baik dan pengawasan ketat dari dokter. Namun, jika tidak dikelola dengan benar, puasa bisa menjadi berisiko dan berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan.
Oleh karena itu, penderita diabetes harus selalu mempertimbangkan kondisi tubuh mereka, mengikuti anjuran medis, serta menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat selama berpuasa. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura