Puasa Tidak Cocok untuk 10 Orang dengan Kondisi Tertentu, Nomor 9 karena Amenore

Puasa Tidak Cocok untuk 10 Orang dengan Kondisi Tertentu, Nomor 9 karena Amenore

Pastikan asupan nutrisi cukup dan konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. --Freepik

HARIAN DISWAY - Puasa adalah praktik berpantang makanan dan minuman untuk waktu yang lama. Bergantung pada bagaimana melakukannya, puasa dapat meningkatkan kesehatan Anda.

Orang-orang mungkin memilih untuk berpuasa karena alasan diet, politik, atau agama. Salah satu metode yang populer adalah puasa berselang, yang mana Anda berganti-ganti antara periode makan dan puasa.

Agar tetap sehat saat berpuasa, sebaiknya puasa dilakukan dalam waktu singkat, hindari olahraga berat, dan tetap terhidrasi. Mengonsumsi cukup protein dan menjaga pola makan seimbang saat tidak berpuasa juga dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memastikan puasa yang berhasil.

Meskipun puasa dalam waktu singkat umumnya dianggap aman, ada kategori orang-orang tertentu yang tidak boleh mencoba berpuasa tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis profesional:


Bagi penderita diabetes tipe 2, puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah dan berisiko bagi kesehatan. --Freepik

1. Orang dengan kondisi medis seperti penyakit jantung atau diabetes tipe 2

Orang yang memiliki penyakit jantung atau diabetes tipe 2 harus sangat berhati-hati dalam menjalani puasa. Puasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan fluktuasi tajam pada kadar gula darah dan tekanan darah, yang berisiko memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Bagi penderita penyakit jantung, asupan nutrisi yang stabil sangat penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit, tekanan darah, dan fungsi jantung yang optimal. Jika seseorang dengan kondisi ini berpuasa tanpa pengawasan medis, mereka dapat mengalami dehidrasi, atau ketidakseimbangan elektrolit yang dapat memicu aritmia (gangguan irama jantung).

Sementara itu, bagi penderita diabetes tipe 2, puasa dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis (hipoglikemia) atau justru melonjak tinggi saat mereka mengonsumsi makanan dalam jumlah besar setelah berpuasa (hiperglikemia).

BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Media Sosial

Hipoglikemia dapat menyebabkan pusing, kebingungan, berkeringat berlebihan, bahkan kehilangan kesadaran, sedangkan hiperglikemia dapat memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf atau ginjal.

Karena itu, penderita penyakit jantung dan diabetes tipe 2 yang ingin berpuasa harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menyesuaikan pola makan dan obat-obatan mereka agar tetap aman selama berpuasa.

2. Individu yang sedang mencoba untuk hamil

Mereka yang berusaha untuk hamil perlu menjaga keseimbangan nutrisi yang optimal agar sistem reproduksi tetap berfungsi dengan baik. Puasa yang berkepanjangan atau pembatasan kalori yang ketat dapat memengaruhi kadar hormon, termasuk estrogen dan progesteron, yang sangat penting untuk ovulasi dan kesuburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: