Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Sempat Ditutup Karena Cuaca Buruk, Antrian Kendaraan Mengular Hingga 8 Km

Antrean panjang kendaraan, terdiri dari bus dan truk logistik, memadati area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu pagi (2/8/2025). Kemacetan sepanjang hampir 8 km ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem yang sempat menutup pelabuhan dan aksi demonstrasi --
HARIAN DISWAY - Kemacetan kembali terjadi jelang Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Antrian yang didominasi oleh kendaraan logistik besar bahkan mengular ke luar pelabuhan hingga 8 kilometer ke arah utara.
Dirjen Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud menyampaikan bahwa penumpukan kendaraan ini dipicu oleh cuaca buruk yang sempat menutup pelabuhan serta aksi protes sopir truk yang menghambat akses masuk pada Jumat, 1 Agustus 2025 kemarin.
BACA JUGA:Kemenhub Sebut Kemacetan Ketapang-Gilimanuk Sudah Reda, Total 26 Kapal Dikerahkan
BACA JUGA:Kapal Berkurang dan Gumitir Ditutup, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Macet Parah
“Penutupan pelabuhan bukan tanpa alasan. Cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi menimbulkan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Karena itu, langkah preventif diambil,” tegas Masyhud.
Antrean panjang kendaraan, terdiri dari bus dan truk logistik, memadati area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu pagi (2/8/2025). Kemacetan sepanjang hampir 8 km ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem yang sempat menutup pelabuhan dan aksi demonstrasi --
Penutupan pelabuhan dilakukan beberapa kali pada tanggal 29 dan 30 Juli akibat cuaca buruk. Pada 29 Juli, dilakukan penutupan pada pukul 08.27–11.35 WIB, lalu malam hari pukul 23.35–00.35 WIB.
Esok harinya, 30 Juli, pelabuhan kembali ditutup dari pukul 12.35–15.00 WIB.
BACA JUGA:Macet Parah di Banyuwangi, Gubernur Jatim Minta Menhub Tambah Kapal Besar di Ketapang
Untuk mengurai antrean, Masyhud mengatakan pihaknya mengoperasikan 27 kapal penyeberangan dengan skema 8 trip per kapal per hari.
Kapal-kapal ini melayani di Dermaga MB (19 kapal) dan Dermaga LCM (8 kapal).
Kondisi cuaca pada 2 Agustus berdasarkan laporan BMKG menunjukkan angin dari tenggara berkecepatan 6–20 knot, gelombang setinggi 0,4–1,8 meter, serta jarak pandang mencapai 8 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: