Macet Parah di Banyuwangi, Gubernur Jatim Minta Menhub Tambah Kapal Besar di Ketapang

Macet Parah di Banyuwangi, Gubernur Jatim Minta Menhub Tambah Kapal Besar di Ketapang

Antrian Kendaraan di pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk disebabkan oleh penutupan jalur selatan dan pengetatan kapal-kapal LCT -Kemenhub -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemprov Jawa Timur telah berkirim surat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait macet panjang di sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono mengatakan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah melaporkan kemacetan di sekitar Pelabuhan Ketapang.

Surat itu berupa permohonan untuk menambahkan kapal bermuatan besar di Pelabuhan Ketapang. Demi mengurangi kemacetan panjang di wilayah Banyuwangi yang sudah terjadi sejak Kamis, 25 Juli 2025.

"Surat sudah dikirim lewat pesan WhatApp ke Kemenhub malam ini," kata Nyono di Ponorogo, Sabtu malam, 26 Juli 2025. "Untuk surat resminya akan dikirim Senin 28 Juli," lanjutnya.

BACA JUGA:Pelayanan Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk Tetap Berjalan Meski Antrean Panjang Kendaraan

BACA JUGA:Kemenhub Rampungkan Evaluasi Kapal-Kapal Bekas LCT di Ketapang-Gilimanuk, 45 Kapal Diperbolehkan Beroperasi

Itu adalah upaya Pemprov Jawa Timur untuk mengurangi kemacetan panjang di sisi Banyuwangi.


Penyebrangan di Pelabuhan Ketapang Gilimanuk masih tetap beroperasi, Ditjen Hubla pastikan tetap berjalan normal--Harian Disway

Nyono menyebut, persoalan mandeknya arus lalu lintas menuju Pelabuhan Ketapang itu karena pemerintah pusat melakukan evaluasi. Terkait arus angkutan kapal barang yang menyebrang dari Ketapang-Gilimanuk sepekan terakhir.

Keputusan itu sendiri dibuat atas pertimbangan menyeluruh dampak dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, pada Rabu 2 Juli lalu. "Dampak dari inspeksi dan evaluasi itu, jumlah kapal bermuatan besar yang beroperasi turun drastis," paparnya.

Nyono menyebut, armada bermuatan besar di Ketapang-Gilimanuk semula ada 15 kapal. Saat ini, setelah adanya inspeksi yang diizinkan berlayar hanya 6 kapal saja. "Sembilan sisanya di-downgrade muatannya. Tak boleh berlayar sementara," jelasnya.

Tak hanya jumlah kapal yang menyusut, muatan kapal yang berlayar juga dibatasi muatannya. Kapal boleh boperasi dengan muatan sekitar 25 persen saja.

BACA JUGA:Kapal Ferry Ketapang-Gilimanuk Tenggelam di Selat Bali, Puluhan Penumpang Masih dalam Pencarian

BACA JUGA:Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Akan Ditutup Selama Hari Raya Nyepi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: