Lawan Dalam Satu Frame

Kamis 27-03-2025,04:33 WIB
Reporter : Taufik Lamade
Editor : Yusuf Ridho

PARA orang tuanya seperti minyak dan air. Namun, anak para presiden Indonesia berfoto dalam satu frame. Banyak yang komentar: ”adeemmm”.  ”Damai...”

Foto bareng di ulang tahun Didit Hediprasetyo, putra Presiden Prabowo Subianto, itu menjadi heboh.  Berseliweran di semua platform medsos dalam sepekan belakangan ini.

Foto mereka jauh dari gambaran  hubungan orang tua mereka yang panas dingin. Dulu Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sering foto bareng, tapi SBY yang tidak ada. Sekarang SBY dan Jokowi serta Prabowo yang bolak-balik satu frame, tapi giliran Mega yang tak muncul.

Atau,  hubungan di akhir hayat Bung Karno dengan Pak Harto yang tegang. Juga, Pak Harto yang setelah lengser sudah tak pernah bertemu Habibie. 

Foto bareng di milad Didit itu sangat lengkap. Ada Guruh bin Soekarno. Titiek anak Soeharto yang juga ibu Didiet. Ilham bin Habibie. Yenny binti Gus Dur. Puan putri Megawati, sekaligus cucu Soekarno. 

Lantas, AHY bin SBY. Lalu, Gibran bin Jokowi. Kaesang adik Gibran juga hadir. Tentu sahibulbait Didit putra semata wayang Prabowo, sekaligus cucu Soeharto.

Beberapa hari sebelumnya, Prabowo meyebut AHY dan Gibran berpotensi  menjadi rival dalam pilpres masa depan. Saat di acara kongres Partai Demokrat. 

”Sekarang duduk berdampingan. Nanti bisa bersaing ini dua orang ini,” kata Prabowo. Gibran dan AHY yang duduk berdampingan hanya senyum-senyum.

Kalau melihat foto bareng, rasanya bukan hanya AHY versus Gibran. Wajah-wajah lain di foto itu juga berpotensi menjadi capres masa depan. Sekaligus akan menjadi lawan satu sama lain.

Itu akan seperti Filipina. Presiden yang menang bergantian anak mantan presiden. Mulai Gloria Machapagal anak Presiden D. Machapagal. Lalu, Benigno Aquino anak Presiden Curazon Aquino. 

Sempat muncul Rodrigo Duterte. Presiden sekarang adalah Bongbong Marcos anak Ferdinand Marcos. Wakilnya, Sara Duterte, anak Presiden Duterte. 

Memang, saat ini yang paling siap dan dalam posisi waiting list adalah Gibran, Puan, dan AHY. 

Gibran, apa pun saat ini, ia adalah wakil presiden. Punya panggung besar untuk kampanye selama lima tahun. Sekarang mulai menyasar anak SMA dan SMP yang akan jadi pemilih pemula.  Bapaknya, Jokowi, masih punya pengaruh. Sejumlah menteri dan gubernur yang menjadi loyalis tetap sowan ke Solo.

Kelemahan Gibran, getah proses pilpres yang meloloskannya dengan putusan MK yang mengubah aturan masih  menjadi opini negatif.  

Kendaraan politiknya? Dengan putusan MK yang memperbolehkan semua parpol bisa mengusung capres, tidak sulit bagi Gibran untuk maju pilpres. Paling tidak, ada PSI.

Kategori :