HARIAN DISWAY - Kabar dugaan perselingkuhan Ridwan Kamil alias RK dengan Lisa Mariana tengah menghebohkan publik.
Lisa mengaku hubungan tersebut bermula dari keengganan RK untuk menafkahi buah hati hasil hubungan gelap mereka.
Lisa merasa dirugikan dan dimanfaatkan, terutama karena kekhawatiran terhadap masa depan anaknya.
Akibatnya, wanita yang berprofesi sebagai model majalah dewasa itu pun memutuskan untuk membongkar bukti perselingkuhan tersebut ke publik.
Ridwan Kamil mengaku baru sekali bertemu Lisa Mariana dan sang model sudah hamil duluan.--
Bukti yang disebarkan Lisa mencakup tangkapan layar percakapan, rekaman video call, hingga foto setumpuk uang yang disebut sebagai upaya suap agar Lisa melakukan aborsi.
Tak hanya itu, Lisa juga mengunggah foto seorang anak kecil yang disebut mirip dengan RK.
Namun, alih-alih mendapatkan simpati, Lisa justru dihujat oleh netizen yang menudingnya sekadar mencari sensasi dan berusaha menjatuhkan RK. Bahkan, anak Lisa juga menjadi sasaran hujatan.
Tanggapan Bunda Cinta Terkait Kabar Perselingukan Suaminya
Publik lantas penasaran dengan tanggapan istri RK, Atalia Praratya atau yang akrab disapa Bunda Cinta.
Dalam salah satu chat yang disebarkan Lisa Mariana, disebutkan bahwa RK pernah mengatakan istrinya ingin masalah tersebut diselesaikan tanpa menimbulkan kegaduhan.
"Ibu ingin masalah ini ditutup…,” bunyi pesan dalam chat tersebut. Pesan tersebut diartikan sebagai upaya agar kehamilan Lisa disembunyikan atau bahkan digugurkan.
Bunda Cinta sendiri pernah menyatakan bahwa dirinya tidak ingin dimadu atau diduakan.
Dia lebih memilih mundur dan membiarkan suaminya bahagia jika memang hatinya telah berpaling.
RK Sebut Fitnah Bermotif Ekonomi
RK akhirnya buka suara terkait tudingan tersebut. Ia membantah semua tudingan dan menyebutnya sebagai fitnah keji yang ditujukan untuk menjatuhkannya.
"Saya memang pernah bertemu dengan Lisa Mariana, tetapi hanya satu kali dan saat itu ia sudah dalam keadaan mengandung," tulis RK melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya, Kamis, 27 Maret 2025.