Ketakutan selalu muncul. Pasangan tidak bisa memenuhi semua ekspektasi, atau salah satunya merasa takut mengecewakan pasangannya. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan itulah yang bisa memperbesar rasa takut dalam hubungan.
Namun, penting untuk diingat bahwa semua perasaan itu adalah bagian dari proses pertumbuhan. Takut bukan berarti tidak siap. Bukan berarti sebuah hubungan bermasalah.
BACA JUGA:Memahami Tren Marriage is Scary, Mengapa Pernikahan Terlihat Sangat Menakutkan?
Sebaliknya, ketakutan menunjukkan bahwa seseorang menghargai hubungan itu. Tanda bahwa seseorang itu sadar akan besarnya komitmen yang akan diambil. Juga bahwa seseorang itu ingin menjalani hubungan dengan serius.
Menerima ketakutan sebagai sesuatu yang alami adalah langkah pertama untuk membangun hubungan sehat.
Dengan komunikasi terbuka, rasa saling pengertian, dan kesiapan untuk tumbuh bersama, ketakutan itu perlahan akan berubah menjadi kepercayaan.
BACA JUGA:Evolusi Tren Pernikahan Minimalis: Sederhana, Bermakna, dan Tak Lekang oleh Waktu
Alih-alih dianggap sebagai hambatan, rasa takut itu bisa menjadi bahan bakar untuk memperkuat hubungan. Membuat pasangan lebih siap menghadapi masa depan bersama.
Pada akhirnya, menikah atau bahkan hanya berpikir tentang hubungan serius memang menakutkan. Tetapi justru keberanianlah yang membuat hubungan menjadi lebih bermakna. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura.