6 Fakta Seru Film Pengepungan di Bukit Duri, Joko Anwar Collabs dengan Studio James Bond!

Kamis 17-04-2025,07:00 WIB
Reporter : Aulia Mauriza Safitri
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Karya terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, bakal segera tayang di layar lebar seluruh Indonesia. Film bergenre thriller-action itu bakal diluncurkan mulai besok, Kamis, 17 April 2025. Yay!

Secara garis besar, film tersebut berkisah tentang sekelompok siswa SMA dan seorang guru pengganti yang terjebak di sekolah ketika kerusuhan pecah. Dengan kondisi kota hancur dan pasokan logistik terputus, mereka harus bertahan di tengah ancaman.

Joko Anwar, yang sebelumnya sukses dengan serentetan film horor seperti Pengabdi Setan dan Siksa Kubur, comeback lewat genre lain. Ia menjanjikan bahwa Pengepungan di Bukit Duri bukan sekadar tontonan biasa.

Dari proses penulisan naskah yang memakan waktu 17 tahun, hingga tema kekerasan di kalangan remaja, setiap elemen dalam film tersebut dirancang untuk memberikan dampak yang mendalam.

BACA JUGA:Film Pengepungan di Bukit Duri dan Refleksinya di Kehidupan Nyata!

BACA JUGA:Sinopsis Pengepungan di Bukit Duri: Ketika Sekolah Berubah Jadi Tempat Perang

Duh, bikin makin tak sabar. Simak 6 fakta menarik film Pengepungan di Bukit Duri yang tak kalah mencengangkan? Mari simak di bawah ini.

1. Suguhkan Genre Baru


Film karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri akan segera tayang April ini--Instagram @jokoanwar

Film Pengepungan di Bukit Duri menandai sebuah langkah signifikan dalam karier sutradara Joko Anwar, yang sebelumnya dikenal luas melalui karya-karya bergenre horor dan thriller.

Dengan film ini, Joko Anwar berani menjelajahi genre baru, yaitu drama-aksi, yang menunjukkan kemampuannya untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang berbeda.

Dalam film ini, Joko tidak hanya menghadirkan ketegangan dan aksi yang mendebarkan. Tetapi juga menyisipkan isu-isu sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

BACA JUGA:Berikan Pengalaman Baru Menonton Film Horor, Joko Anwar Ingin Penonton Menemukan Orang yang Paling Berdosa

BACA JUGA:Siksa Kubur, Film Horor Garapan Joko Anwar yang Bikin Reza Rahardian Kembali

"Sebagai sutradara, saa berusaha untuk menyampaikan pesan yang menggugah kesadaran penonton tentang dampak dari kekerasan dan diskriminasi," ucap Joko Anwar dalam sebuah wawancara.

Film yang skenarionya ditulis sendiri oleh Joko Anwar itu menggambarkan perjuangan seorang guru di tengah gejolak sosial yang memuncak. Serta tantangan yang dihadapi dalam lingkungan pendidikan yang penuh kekerasan dan diskriminasi.

Kategori :