Pembunuhan Jurnalis Juwita: Cekikan di Dalam Mobil

Selasa 08-04-2025,22:15 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Pertama, gunakan berat badan untuk melonggarkan cengkeraman penyerang. Jangan menarik. Sebab, korban bakal kian tercekik. Melainkan, memberikan entakan agar cekikan mengendur. Entakan bisa berupa dorongan atau sundulan kepala ke arah penyerang.

Saat cekikan mengendur, berarti arteri karotis kembali mengalirkan darah beroksigen dari jantung menuju otak. Dengan begitu, korban tidak segera pingsan. Pada detik itulah korban punya kesempatan menyerang korban. 

Jika cekikan dari arah depan, korban bisa meninju. Jika cekikan dari arah samping atau belakang, korban bisa menyikut. Serangan pertama dilanjut ke serangan berikutnya. Sampai korban terbebas.

Kedua, teknik turtle shell. Tekuk dagu ke bawah menempel leher, sekaligus angkat bahu. Itu akan membantu melindungi leher. Korban bisa mengulur waktu dengan tersenyum. Tapi, bukan senyum sayang, melainkan senyum tokoh Joker dalam film Batman. 

Senyum Joker (tepatnya menyeringai) akan menurunkan dagu korban, melindungi leher. Gerakan itu juga akan membuat leher mengembang, menciptakan bantalan tambahan (otot mengembang) untuk melindungi arteri karotis dan trakea. Dengan begitu, cekikan terbantali otot leher.

Teknik itu cuma menunda korban pingsan. Sambil menggunakan teknik tersebut, korban tetap harus menyerang pelaku. Bentuk serangan bisa beragam, seperti cara nomor satu.

Bentuk serangan paling efektif adalah gigitan pada tangan pelaku. Itu bisa dilakukan setelah cekikan mengendur. Gigitan maksimal bisa membikin pelaku kaget. Akibatnya, cekikan lebih mengendur lagi. Saat itulah, dilanjut serangan berikutnya.

Cekikan paling mematikan dilakukan dari arah belakang korban. Jika cekikan dalam posisi pelaku dan korban sama-sama berdiri, dilanjut dengan cara ketiga, seperti ini:

Korban melangkah setengah langkah ke samping, bisa kiri atau kanan. Untuk menciptakan jarak antara korban dan penyerang. Dilanjut gunakan tangan kiri Anda untuk menyerang ke bawah ke pangkal pahanya. Ditambah sodokan siku kiri Anda lurus ke atas ke arah wajahnya.

Namun, cara ketiga biasanya cuma dilakukan korban yang biasa berlatih olahraga bela diri.

Keempat, pura-pura mati. Sengaja melemah supaya dikira mati. Setelah cekikan mengendur, barulah korban bisa menyerang pelaku. Bentuk serangan bisa beragam, seperti cara-cara di atas.

Meski itu tampak sederhana, jarang korban bisa selamat dari cekikan. Apalagi, korban perempuan dengan pelaku laki-laki. Tapi, jika pengakuan tersangka Fania kepada polisi benar, tidak bohong, sangat mungkin dia melakukan salah satu dari teknik di atas. 

Di kasus Juwita, cekikan di dalam mobil, korban pasti berontak. Refleks berontak. Dengan berbagai cara. Tapi, dia kalah tenaga dari pelaku. Korban mati, pelaku kini terancam hukuman mati. (*)

 

Kategori :