Rekonstruksi yang digelar Denpomal Banjarmasin itu tanpa adegan pemerkosaan tersangka terhadap korban di dalam mobil, sebelum pembunuhan. Sebab, rekonstruksi ditonton keluarga korban yang didampingi kuasa hukum Dedi Sugianto.
Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman maksimal hukuman mati.
Sebagai anggota TNI-AL, cekikan Jumran pasti kuat. Leher korban dirasa bagai kerupuk renyah. Cara bunuh itu efektif dalam tiga hal: Tanpa suara, yang bisa mengundang kedatangan orang lain. Tanpa darah, yang harus dibersihkan pelaku agar tidak ketahuan polisi. Terakhir, cepat.
BACA JUGA:Pacar kok Diperkosa
BACA JUGA:Saat Terdakwa Pembunuh Wartawan Itu Letoy
Dikutip dari buku berjudul Forensic Pathology (2002) karya duo profesor medis Vincent J.M. DiMaio dan Dominick J. DiMaio, disebutkan:
Mekanisme fisiologis kematian akibat pencekikan menyangkut kompresi karotis, obstruksi vena, dan gangguan jalan napas.
Korban akan hilang kesadaran dengan cepat (dalam hitungan detik) dan kerusakan otak yang tidak dapat dipulihkan. Jika cekikan dilanjutkan tanpa jeda, kematian korban terjadi dalam hitungan menit.
Dikutip dari Bleacher Report karya Matt Juul, 2021, berjudul The 25 Most Painful Submissions In MMA, cekikan dengan kuncian oleh pria terlatih, korban bakal seperti ini: Pingsan dalam 6 sampai 15 detik dari saat dicekik. Mati dalam 2 sampai 5 menit sejak dicekik.
Lama cekikan sampai membikin korban mati bergantung kekuatan fisik korban. Jika korban adalah atlet bela diri yang setiap hari latihan, ia bakal mati pada titik maksimal, 5 menit. Jadi, korban yang tidak terlatih, apalagi perempuan seperti Juwita, bisa mati dalam 2 menit cekikan.
Pembunuhan dengan cara itu sangat banyak terjadi. Terutama menyangkut kekerasan oleh laki-laki terhadap perempuan. Sebab, bagi pelaku, perempuan adalah target cekik yang kerupuk.
Terbaru, dilakukan Charles, 36, terhadap pacarnya, Fania, 25, di Lubuk Baja, Batam, Kamis, 3 April 2025. Diawali dengan cekcok akibat Fania marah selalu dimintai duit Charles. Kemudian, Fania mengaku kepada polisi, dia dicekik Charles di kamar kos mereka.
Kebetulan Fania dicekik di dekat meja, yang di situ ada pisau dapur tergeletak. Akhirnya Fania mengambil pisau itu, menancapkannya ke dada Charles. Kena dada kiri tembus jantung. Charles tewas. Kondisi jadi terbalik. Fania ditetapkan sebagai tersangka.
Bagaimana jika lokasi cekikan tidak berada di dekat senjata? Bagaimana jika di dalam mobil seperti korban Juwita?
Jawabnya, sulit. Korban harus punya kemampuan olahraga bela diri. Ditambah, korban harus siaga bahwa dia akan dicekik. Sebab, korban punya kesempatan waktu yang sangat singkat sejak dicekik. Tanpa dua hal itu, kecil kemungkinan korban bisa bertahan hidup.
Tapi, sebagai ilustrasi, dikutip dari jiujitsutimes.com, ada empat cara bertahan hidup dari cekik pembunuhan. Semuanya harus dilakukan dengan tenang dan cepat.