Naik Lagi! Gedung Putih Umumkan Tarif Baru China Capai 145 Persen

Jumat 11-04-2025,09:13 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Selama ini, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi AS, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 582 miliar dolar AS pada 2024.

Pemerintah Tiongkok melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, menuding AS telah menggunakan tarif sebagai senjata untuk menekan dan mengejar kepentingan sepihak.

BACA JUGA:Ekspor ke AS Tercekik Tarif 32 Persen, Pengamat: Indonesia Butuh Kebijakan Pro Eksportir

Sebelumnya, Trump memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen terhadap sebagian besar mitra dagang AS tetapi pada hari Rabu, 9 April 2025, ia mengumumkan penangguhan untuk tarif yang lebih tinggi selama 90 hari untuk puluhan negara.

Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa penangguhan ini mulai berlaku pada hari Kamis dan akan berakhir pada 9 Juli, sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).

Di sisi lain, Uni Eropa juga mengambil langkah serupa dengan AS. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa Uni Eropa akan menghentikan tarif balasan terhadap barang-barang AS selama 90 hari guna membuka ruang negosiasi. 

BACA JUGA:Komisi IX DPR Desak Negara Hadir Lindungi Buruh dari Dampak Kebijakan Tarif AS

Kebijakan baru ini menjadi babak baru dalam perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. 

Banyak pihak memperkirakan bahwa langkah ini akan memicu reaksi keras dari Tiongkok dan membuat hubungan dagang antara kedua negara semakin tegang dalam waktu dekat.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :