"Waktu leading, Morbidelli sempat menjauh. Tapi aku tidak peduli. Aku hanya mengendalikan ban depanku, karena aku tidak dapat melaju pada limitku. Aku memiliki gaya berkendara yang sangat menggerus ban depan," papar juara dunia MotoGP enam kali itu.
Ia mengakui, di sirkuit Losail, ia merasakan kesulitan. Maka, kemudian ia memilih untuk menunggu momentum. Ketika Pecco menyalipnya, ia merasa bahwa itulah saatnya ia memulai memacu motor.
"Tujuh lap terakhir, ketika aku menyalip Vinales, aku hanya sedikit meningkatkan rem, dorongan, putaran, dan hanya mencoba menggunakan ban depan lebih banyak. Dan di situlah aku melangkah," pungkas mantan rider Repsol Honda tersebut. (*)