Prajurit Ukraina Rayakan Paskah di Tengah Gencatan Senjata 30 Jam, Suara Ledakan Tetap Terdengar

Minggu 20-04-2025,23:42 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Pasukan Ukraina merayakan Paskah di tengah-tengah masa gencatan senjatam 30 jam yang diumumkan Rusia pada Sabtu, 19 April 2025. 

Gencatan senjata diproyeksikan akan berlangsung sejak Sabtu malam hingga Senin tengah malam, 21 April 2025 waktu moskow. Gencatan senjata ini diumumkan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sebuah pernyataan resmi yang disiarkan stasiun televisi Rusia. 

Para warga, prajurit, dan pejuang Ukraina memanfaatkan momen jeda pertempuran ini untuk datang ke gereja-gereja dan merayakan paskah. Suasanya ibadah tetap khidmat meski penuh dengan kewaspadaan akan serangan Rusia berikutnya. 

Nyatanya, sumber-sumber Ukraina melaporkan bahwa tembakan dari Rusia kadang masih menyalak meskipun dalam masa jeda paskah. 

BACA JUGA:Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam saat Paskah, Rusia dan Ukraina Bertukar Tahanan

Seorang Pendeta Militer Ukraina bernama Volodymyr tengah memimpin doa Paskah para prajurit di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina, ketika sebuah ledakan kembali menggema, menembus udara meskipun ada gencatan senjata 30 jam. 


Para Prajurit Ukraina berkumpul setelah proses pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina dalam masa 30 jam gencatan senjata paskah sejak Sabtu, 19 April 2025.-Tetiana DZHAFAROVA/AFP-

"Kristus wafat dan bangkit kembali... inilah gencatan senjata mereka," kata Volodymyr kepada jurnalis AFP setelah ledakan itu, sebelum melanjutkan: "Dia memberikan hidup-Nya untuk masing-masing dari kita," lanjutnya. 

Putin pada hari Sabtu mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk menghentikan semua aktivitas tempur hingga pukul 2100 GMT pada hari Minggu, yang memunculkan harapan akan jeda paling signifikan dalam pertempuran sejak Kremlin meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

 

Namun pada Minggu Paskah, pertempuran tetap berlangsung antara pasukan Rusia dan Ukraina, kata para pejabat dan tentara Ukraina — meskipun beberapa dari mereka mengatakan kepada AFP bahwa intensitas pertempuran sempat menurun di beberapa wilayah.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Muncul di Hadapan Ribuan Umat di Vatikan, Ucapkan Selamat Paskah

Seakan tak terusik oleh ledakan, yang merupakan kenyataan hidup sehari-hari di Donetsk, Volodymyr berkeliling ke rumah-rumah yang digunakan sebagai kamp oleh prajurit Ukraina, membawa ucapan Paskah kepada para prajurit yang tak bisa merayakan di rumah.

Belasan tentara dari Brigade Mekanis Terpisah ke-100 Ukraina berkumpul di luar rumah mereka, membentuk lingkaran mengelilingi pendeta, menyalakan pemantik api saat mereka mencoba menyalakan kembali lilin yang terus padam tertiup angin.

Salah seorang prajurit, Oleksandr tak mampu menahan air matanya saat ia sadar tengah merayakan Paskah—hari raya keagamaan paling penting bagi umat Kristen Ortodoks—jauh dari keluarganya.

Ia tak menaruh kepercayaan pada janji jeda pertempuran yang dikeluarkan oleh pihak Rusia. Kita belum menemukan kata untuk menggambarkan orang-orang seperti mereka,” katanya tentang Rusia.

BACA JUGA:Refleksi Paskah 2025 dan Tahun Yubileum, Kardinal Suharyo Serukan Keberpihakan Pada yang Lemah dan Miskin

Meskipun ada gencatan 30 jam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia terus melakukan penembakan dan serangan di sepanjang garis depan.

Kementerian Pertahanan Rusia, di sisi lain, menyatakan bahwa mereka telah menggagalkan upaya serangan oleh Ukraina.

Seorang komandan unit drone mengatakan kepada AFP bahwa aktivitas Rusia telah menurun baik di wilayah selatan Zaporizhzhia maupun di wilayah timur laut Kharkiv.

Seorang letnan muda yang bertugas di wilayah perbatasan Sumy mengatakan bahwa artileri Rusia tidak beroperasi pada hari Minggu.(*)

 

Kategori :