Kebiasaan itu ia bawa ke Vatikan. Sering naik bus bersama para koleganya sesama Kardinal. Padahal, ia punya fasilitas mobil kepausan.
Paus yang Akrab dengan Umat Muslim
Paus Fransiskus sangat akrab dengan Umat Islam di dunia. Kalau tidak mau dikatakan mesra. Apakah ini adalah bagian dari tekadnya untuk meneladani Santo Assisi?
Pada 4 Februari tahun 2019 lalu, Paus Fransiskus menandatangani dokumen deklarasi persaudaraan manusia (Human Fraternity for world peace and living together) bersama Imam Besar Al-Azhar Ahmed el-Tayib. Dokumen tersebut resmi dicatat oleh Vatikan.
Nyatanya di masa lalu, Santo Fransiskus Assisi pernah berangkat ke Mesir untuk menemui Sultan Malik Al-Kamil, seorang Sultan dari Dinasti Ayyubi, keponakan dari Sultan Salahuddin Al-Ayyubi penguasa Mesir. Misinya adalah menghentikan Perang Salib ke 5.
Santo Fransiskus dari Assisi, Italia. Tokoh yang jadi inspirasi Paus Fransiskus dan menjadi nama kepausannya-Philip Fruytiers (1610-1666) via National Catholic Register-National Catholic Register
Dalam sebuah pengepungan Kota Damietta, Mesir, dengan tanpa rasa takut Santo Assisi menerobos blokade dan meminta bertemu langsung dengan Sultan Al-Kamil. Ia pun diterima dengan baik, berunding dengan Sultan dan membujuk kedua belah pihak untuk menghentikan pertempuran.
Peristiwa lain yang membekas bagi kita warga Indonesia tentunya saat Paus berkunjung ke Indonesia, yang masih dikenal sebagai negara dengan mayoritas muslim di dunia tahun lalu.
BACA JUGA:Menag Nasaruddin Umar Kirim Doa untuk Paus Fransiskus dari Masjid Istiqlal
Sekali lagi, Paus Fransiskus menunjukkan kesederhanannya. Ia hanya dijemput dengan mobil Toyota Zenix, meminta duduk di depan dengan kaca diturunkan, sambil melambaikan tangan pada umat yang berdiri di pinggir jalan menyambutnya.
Dalam rangkaian kunjungan ke Indonesia, Paus Fransiskus melakukan banyak kegiatan. Termasuk Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK). Namun, tentu yang paling diingat adalah peristiwa saat Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mencium keningnya. Gestur itu lantas dibalas Fransiskus dengan menempelkan pipinya ke tangan Nasaruddin.
Isu Kemanusiaan dan Krisis Pengungsi
Selama 12 tahun kepemimpinannya, Fransiskus sangat vokal menyuarakan isu-isu kemanusiaan. Namun yang menonjol bisa dikatakan adalah soal krisis pengungsi. Lewat otoritas keagamaannya, ia berkali-kali meminta para pemimpin dunia untuk menyudahi konflik yang mengakibatkan gelombang pengungsian di berbagai penjuru dunia.
Tahun 2015 saat terjadi krisis pengungsian dari Suriah ke Eropa, Paus Fransiskus meminta para pemimpin paroki dan komunitas-komunitas agama di Eropa untuk menerima para pengungsi dengan tangan terbuka.
Paus Fransiskus meninggal pada Senin Paskah 21 April 2025 di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, pada usia 88 tahun. --People
Tahun 2023 saat berkunjung ke Marseille, Prancis, Paus Fransiskus meminta para pemimpin Eropa tidak segan untuk menyelamatkan gelombang pengungsi yang terlunta-lunta di lautan.
"Orang-orang yang hampir tenggelam, ditinggalkan di laut harus diselamatkan. Ini adalah tugas kemanusiaan, dan tugas peradaban," katanya.
Puncaknya tahun 2024 lalu, Paus Fransiskus dengan tegas mendeklarasikan bahwa menolak memberikan pertolongan pada para pengungsi adalah "dosa besar".