Tuhan memiliki hati seorang ayah. Ayahmu adalah orang baik. Ia ada di surga bersama-Nya. Yakinlah. Tuhan memiliki hati seorang ayah.
Apakah Tuhan akan meninggalkan seorang ayah yang tidak percaya pada-Nya tapi ia membiarkan anak-anaknya dibaptis? Tentu tidak.
BACA JUGA:Conclave sebagai Proses Pemilihan Paus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik
BACA JUGA:Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Vatikan Sebut Stroke dan Gagal Jantung sebagai Penyebab
Emanuele, Tuhan tentu bangga dengan ayahmu. Berdoalah untuk ayahmu. Bicaralah dengan ayahmu. Itulah jawabannya.
Begitulah cara mendiang Paus Fransiskus berbicara pada Emanuele. Menenangkan seseorang, apalagi anak-anak yang baru saja kehilangan ayahnya memang sulit.
Terlepas dari apa pun, langkah Paus menerima Emanuele adalah bentuk keteladanan yang patut dicontoh.
Itulah warisan berharga Paus yang dapat diteladani oleh masyarakat, khususnya umat Katolik.
Paus menerima Emanuele sebagaimana Yesus menerima anak-anak.
Seperti tertulis dalam Matius 19:14: Tetapi Yesus berkata: 'Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.' (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya.