HARIAN DISWAY - Penampakan tulisan “Lorem Ipsum” pada salah satu tugu di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) belakangan ini menarik perhatian masyarakat luas. Keberadaan tulisan yang lazimnya digunakan sebagai teks sementara dalam desain grafis itu menjadi sorotan karena muncul di ruang publik yang merepresentasikan wajah baru Indonesia.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan dan kontrol mutu dalam pembangunan fasilitas di kawasan strategis nasional tersebut.
Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bimo Adi Nursanthyasto, memberikan penjelasan atas sorotan tersebut. Ia menyatakan bahwa tugu dimaksud sebenarnya masih berada di area pembangunan yang belum dibuka untuk umum.
BACA JUGA:Link Twibbon dan Poster Hari Bumi 2025 Gratis dengan Kumpulan Ide Ucapan
“Sebetulnya lokasi itu masih ditutup. Jadi mudah-mudahan ini tidak menjadi bagian dari yang dibuka ke publik. Kita sendiri juga bingung. Ini belum kita buka. Kira-kira sederhananya seperti itu,” ujar Bimo saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi II DPR RI pada Selasa, 22 April 2025.
Tulisan “Lorem Ipsum” bukanlah kata atau frasa yang memiliki arti dalam bahasa Latin atau bahasa modern lainnya. Teks ini merupakan kumpulan kata acak yang telah digunakan secara luas sejak abad ke-16 dalam dunia percetaka dan kini umum digunakan oleh para desainer grafis.
Fungsinya adalah sebagai teks pengganti (placeholder) yang digunakan untuk mengisi ruang dalam desain visual sebelum konten yang sesungguhnya dimasukkan. Tujuannya adalah agar tampilan tata letak, tipografi, dan struktur halaman bisa divisualisasikan secara utuh oleh klien atau pengembang.
BACA JUGA:Bombardino Crocodilo, Fenomena Karakter Absurd di Balik Tren Brainrot AI
Sejarah “Lorem Ipsum”
Menurut majalah Before & After edisi 1994, frasa “Lorem Ipsum” berasal dari versi bahasa Latin yang telah diubah dari buku De Finibus Bonorum et Malorum, sebuah karya filsafat tentang teori etika yang ditulis oleh Cicero pada tahun 45 SM.
Pada abad ke-16, seorang pencetak mengambil sebagian teks karya Cicero ini dan menggunakannya sebagai contoh halaman untuk jenis huruf. Sejak saat itu, teks yang menyerupai bahasa Latin ini menjadi standar dalam dunia percetakan sebagai teks tiruan.
Sebelum adanya teknologi penerbitan digital, para desainer biasanya menggambar garis-garis lengkung sebagai pengganti teks. Namun, kemudian muncul lembar cetak yang berisi tulisan “Lorem Ipsum” sebagai cara yang lebih nyata untuk menunjukkan posisi dan proporsi teks dalam desain halaman.
BACA JUGA:Cara Menarik Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Fizzo Novel
Kalimat aslinya berbunyi: "Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat."
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kalimat ini memiliki makna sebagai berikut: