Longsor Hantam Pesantren di Magelang, 4 Santri Gontor Meninggal Dunia

Sabtu 26-04-2025,09:58 WIB
Reporter : Andhini Tasya Maulita
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Direktur Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia Basnang Said mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tanah longsor di Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Longosr yang terjadi pada Jumat pagi, 25 April, pukul 10.30, itu menyebabkan ambruknya tandon air di area Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam.

Kejadian berlangsung secara tak terduga ketika para santri sedang bersiap mandi sebelum pelaksanaan salat Jumat. 

Longsor yang terjadi di area belakang kamar mandi asrama mengakibatkan tandon air di atasnya ambruk dan menghantam area kamar mandi yang saat itu dipenuhi oleh santri.

Beberapa santri berhasil dievakuasi dan segera mendapat perawatan di rumah sakit, sementara yang lain sempat tertimbun dan terjebak di dalam bangunan.

BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Bolaang Mongondow Timur, Warga Diminta Waspada

Menurut laporan dari pihak Pesantren Darul Qiyam Gontor Magelang, total korban berjumlah 29 orang. Yakni meliputi 16 santri yang dirawat inap di rumah sakit, 9 santri mendapat perawatan rawat jalan, serta 4 santri dilaporkan meninggal dunia.

“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik. Kepada para santri yang dirawat, kami doakan segera sembuh. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ujar Basnang Said di Jakarta.

Basnang turut mengapresiasi para ustadz, petugas BPBD, Damkar, aparat kepolisian, tenaga medis, dan relawan yang dengan sigap memberikan pertolongan pertama serta mengevakuasi para korban ke Rumah Sakit Merah Putih maupun fasilitas kesehatan terdekat.

“Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” tuturnya.

BACA JUGA:Bau Menyengat Mirip Gas Gemparkan Warga Bekasi, BPBD Masih Telusuri Penyebabnya

Direktur pesantren menyerukan kepada masyarakat untuk turut mendoakan para korban dan memperkuat rasa solidaritas serta semangat gotong royong di tengah musibah yang terjadi.

"Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga bersama keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang," ungkapnya. 

*) Mahasiswa Magang UIN Sunan Ampel Surabaya

Kategori :