9 Makanan yang Berbahaya Jika Dipanaskan Ulang

Selasa 29-04-2025,12:00 WIB
Reporter : Angelica Sanjaya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Memanaskan kembali sisa makanan adalah kebiasaan umum untuk menghemat waktu dan mengurangi pemborosan. Namun, tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang.

Jika tidak dilakukan dengan benar, proses itu bisa menimbulkan risiko kesehatan serius. Seperti keracunan makanan hingga gangguan pencernaan.

Beberapa makanan dapat mengalami perubahan kimia atau perkembangan bakteri berbahaya saat disimpan dan dipanaskan ulang.

Bahkan panas dari pemanasan ulang tidak selalu cukup untuk membunuh racun atau bakteri di dalamnya.

BACA JUGA: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Apabila Sering Mengonsumsi Makanan Pedas

Perubahan itu dapat mengganggu kesehatan. Terutama bagi bayi, lansia, wanita hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.

Berikut daftar makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang dan tip aman mengelola sisa makanan.

Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang


Nasi yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang dapat menghasilkan racun berbahaya yang tetap ada meski dipanaskan ulang-pixelshot-

Nasi

Nasi mengandung spora Bacillus Cereus yang bertahan setelah dimasak. Jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama, spora itu menghasilkan racun tahan panas yang dapat menyebabkan muntah, diare, dan sakit perut.

Kentang

Kentang yang dibiarkan dalam suhu ruangan, terutama dalam balutan aluminium foil, dapat menjadi tempat berkembangnya Clostridium botulinum. Yakni bakteri penyebab botulisme, penyakit langka namun serius.

BACA JUGA:7 Makanan yang Cegah Rambut Cepat Beruban

Bayam dan Sayuran Berdaun Hijau

Kandungan nitrat pada sayuran itu dapat berubah menjadi nitrit. Dan dalam kondisi tertentu membentuk nitrosamin yang berpotensi karsinogenik saat dipanaskan kembali.

Telur

Pemanasan ulang telur, terutama yang kurang matang, berisiko tidak membunuh bakteri Salmonella. Selain itu, tekstur telur menjadi kenyal dan rasanya berubah.

Daging Ayam

Memanaskan ulang daging ayam bisa mengubah struktur protein. Membuatnya lebih sulit dicerna. Jika tidak mencapai suhu internal 74°C, daging ayam berisiko mengandung bakteri Salmonella.

BACA JUGA:5 Makanan Tradisional Ramadan dari Berbagai Negara, Ada Sup dari Zaman Raja Firaun di Mesir

Makanan Laut

Kategori :