Work From Anywhere, Ubah Cara Anak Muda Menjalani Hidup

Jumat 02-05-2025,10:00 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Kerja dari mana saja atau work from anywhere kini tidak lagi dianggap sebagai solusi sementara. Melainkan telah menjadi cara hidup baru bagi anak muda.

Mereka tidak lagi terikat pada ruang kantor dan jam kerja tetap seperti sebelumnya. Pilihan itu pun memberi kebebasan untuk menentukan sendiri tempat bekerja sesuai kebutuhan.

Kebebasan tersebut membuat banyak anak muda mulai menyusun ulang cara menjalani hari-hari mereka. Ada yang merasa lebih produktif di pagi hari, sementara lainnya memilih bekerja di malam hari saat suasana lebih tenang.

BACA JUGA:Efek Zeigarnik, Cara Otak Menyimpan Pekerjaan yang Belum Usai

Dengan kendali penuh atas waktu, mereka bisa mengatur rutinitas kerja dengan lebih mudah.

Selain waktu, tempat tinggal pun ikut berubah. Banyak yang memutuskan untuk meninggalkan kota besar dan memilih hidup di lingkungan yang lebih tenang dan mendukung kenyamanan.

Kota kecil atau daerah wisata kini menjadi tujuan baru. Karena menawarkan biaya hidup yang lebih ringan serta suasana yang tidak menekan.

BACA JUGA:Kenali Perbedaan Burnout dan Boreout Agar Kualitas Kerja Tetap Optimal

Perubahan itu bukan hanya soal berpindah lokasi. Tetapi juga soal cara pandang terhadap hidup itu sendiri. Mereka tidak lagi sekadar bekerja demi mencapai jabatan.

Melainkan mencari keseimbangan antara pekerjaan, kesehatan, dan kehidupan pribadi. Gaya hidup yang tadinya kaku, kini bergeser menjadi lebih sadar dan terarah.

Banyak anak muda mulai meninggalkan gaya hidup yang penuh barang dan menggantinya dengan cara hidup yang lebih sederhana.

Mereka memilih untuk sering berpindah tempat, membawa barang secukupnya, dan lebih fokus mengumpulkan pengalaman, sehingga tinggal di tempat berbeda juga menjadi bagian dari perjalanan mereka.

BACA JUGA:Dosen Perempuan dan Tantangan Kerja Dunia Akademik

Meski terlihat bebas, cara kerja itu tetap menuntut kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi. Tanpa pengawasan langsung, mereka harus mampu mengatur jadwal, menjaga fokus, dan menyelesaikan pekerjaan secara mandiri.

Sebab, kemandirian menjadi keterampilan penting agar tetap produktif meskipun bekerja jauh dari kantor.


Dengan adanya sistem work from anywhere, seseorang bisa menghabiskan waktu dengan keluarga tanpa khawatir menganggu pekerjaan. -Naveen Taylor-Pinterest

Tantangan lain muncul ketika batas antara waktu kerja dan waktu istirahat menjadi kabur. Banyak yang merasa sulit berhenti bekerja karena semua kegiatan dilakukan di tempat yang sama.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Pekerjaan untuk Sarjana Pendidikan yang Enggan Mengajar

Untuk mengatasinya, sebagian orang mulai membuat kebiasaan-kebiasaan. Seperti jadwal kerja tetap, waktu tanpa layar, dan ruang khusus untuk bekerja di rumah.

Di sisi lain, bekerja dari mana saja memberi mereka kesempatan untuk menata hidup dengan lebih seimbang.

Mereka bisa lebih dekat dengan keluarga, punya waktu untuk berolahraga, atau mengembangkan hobi yang selama ini tertunda. Kehidupan tidak lagi hanya tentang pekerjaan, melainkan tentang tumbuh sebagai manusia yang utuh.

BACA JUGA:6 Rahasia Gen Z Taklukkan Interview Kerja

Hubungan kerja juga akan ikut berubah. Percakapan singkat di kantor kini digantikan oleh pesan tertulis atau pertemuan daring yang lebih singkat dan terarah.

Anak muda kini juga belajar menyampaikan gagasan dengan jelas, menjaga kepercayaan, dan tetap bekerja sama meskipun tidak saling bertatap muka.

Namun, cara kerja seperti itu belum bisa dirasakan oleh semua orang. Masih banyak jenis pekerjaan yang menuntut kehadiran langsung, serta tantangan dalam hal perangkat dan jaringan.

BACA JUGA:5 Cara Efektif Mengelola Emosi di Tempat Kerja

Karena itu, bekerja dari mana saja saat ini masih menjadi peluang yang paling banyak dinikmati oleh mereka yang bergerak di bidang tertentu.

Meskipun begitu, kerja dari mana saja tetap menjadi simbol perubahan cara anak muda mengatur hidup. Mereka belajar mengelola waktu, tempat, dan tujuan dengan lebih sadar dan terencana.

Kebebasan itu yang membawa mereka pada cara hidup baru yang tidak hanya mengejar hasil, tetapi juga menghargai proses dan keseimbangan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :