Pembuktian Danu Satria di DBL Camp, Sabet Raja Beep Test dengan 125 Lap

Kamis 01-05-2025,18:20 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Di antara ratusan talenta muda yang bersinar di Kopi Good Day DBL Camp 2025, satu nama mencuat dengan gemilang: Danu Satria.

Pemain andalan SMA Don Bosco Banjarmasin itu bisa membawa sekolahnya meraih gelar juara di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 South Kalimantan Series.

Saat ini ia menorehkan rekor luar biasa dalam sesi Beep Test pada Selasa, 29 April 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan.

Dengan menyelesaikan 125 lap, Danu dinobatkan sebagai Raja Beep Test Putra 2025. Itu adalah sebuah pencapaian yang jauh melampaui ekspektasi.

Terutama jika dibandingkan dengan performanya tahun lalu. Tepatnya, ia hanya bertahan hingga Top 50 Campers.

BACA JUGA:Rekor Beep Test di Kopi Good Day DBL Camp 2025, Kartika Hatta Tuntaskan 102 Lap!

BACA JUGA:Kopi Good Day DBL Camp 2025 Kian Merata, Loloskan 50 Campers dari 18 Provinsi di Indonesia

Perjuangan Danu Satria di DBL 


Danu Satria mencapai Beep Test tertinggi di Kopi Good Day DBL Camp 2025 dengan torehan 125 lap-DBL Indonesia-

Cerita Danu adalah kisah tentang perjuangan, kerja keras, dan pembuktian diri. Selama tiga musim membela Don Bosco, ia mengalami pasang surut yang dramatis.

Di musim pertamanya, timnya tersingkir di laga kedua. Musim berikutnya, mereka berhasil mencapai final, namun harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh SMAN 7 Banjarmasin (Smaven).

Barulah di musim ketiga, Danu berhasil membalikkan segalanya. Ia memimpin Don Bosco untuk menaklukkan Smaven di partai final dan merebut gelar juara.

Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Don Bosco sering diremehkan, bahkan dijuluki "tim badut" karena prestasi mereka yang cenderung medioker.

Danu sendiri merasakan pedihnya stigma tersebut. "Dulu itu aku diremehkan. Don Bosco juga diremehkan. Tim badut lah istilahnya," tegasnya dengan nada reflektif.

Alih-alih menyerah, Danu menjadikan cacian dan omongan negatif sebagai bahan bakar motivasi. "Waktu selalu diremehkan itu sakit banget," paparnya.

"Tapi cacian dan omongan mereka aku jadikan motivasi. Aku mau buktikan kalau sekolah kecil juga bisa bersinar," lanjutnya.

Kategori :