HARIAN DISWAY - Di balik rak penuh action figure, boneka rilisan terbatas, hingga pajangan karakter anime dan film lawas, ada hal yang lebih dari sekadar hobi. Gambaran ini terkait dengan fenomena orang dewasa yang mengoleksi mainan atau merchandise.
Hal ini sebenarnya telah menjadi bagian dari budaya populer. Pada dasarnya, koleksi bukanlah sekadar tentang benda. Di baliknya, ada kenangan masa kecil, rasa nyaman, bahkan ekspresi diri yang ingin dipertahankan.
BACA JUGA: Koleksi Lunar New Year 2025 yang Elegan dan Modern
Tak heran jika tren ini justru meningkat di kalangan usia 20 hingga 40-an tahun. Kehadiran komunitas daring dan berbagai rilisan terbatas dari brand besar pun turut memperkuat fenomena ini.
Banyak kolektor mengaku bahwa kecintaan mereka pada barang-barang tertentu muncul dari memori masa kecil. Boneka karakter favorit, robot-robotan, atau mobil-mobilan bisa mengingatkan mereka pada masa ketika hidup belum serumit sekarang.
Menariknya, perasaan nostalgia ini tidak hanya menyenangkan secara emosional, tapi juga memiliki dampak biologis. Apa sebenarnya yang membuat orang dewasa begitu menikmati aktivitas ini?
Studi dari University of Chicago menunjukkan bahwa aktivitas seperti menonton ulang tayangan favorit atau mengingat pengalaman menyenangkan di masa lalu dapat memicu pelepasan dopamin, zat kimia otak yang berkaitan dengan rasa senang.
BACA JUGA: Dijamin Kalap! 3 Toko Merchandise di Shibuya Tokyo yang Wajib Dikunjungi Fans Anime
Hal yang sama terjadi saat seseorang membeli atau menata ulang koleksi mainannya. Karena itulah, koleksi sering dianggap sebagai cara sederhana untuk merasa bahagia.
Dalam dunia yang penuh tekanan dan ketidakpastian, memiliki kendali atas sesuatu menjadi penting. Koleksi memberikan perasaan itu.
Bahkan dalam psikologi, kebiasaan merapikan dan menyusun barang koleksi bisa menjadi mekanisme untuk meredakan stres. Ini semacam "ritual tenang" yang memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat.
BACA JUGA: TREASURE Rilis Majalah dan Merchandise untuk Rayakan Anniversary ke-4, Ada Cincin Limited Edition!
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki hobi seperti mengoleksi cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, karena mereka punya aktivitas yang memberi rasa aman dan stabil.
Koleksi juga menjadi “pelarian sehat” dari rutinitas dan tantangan harian, tanpa harus benar-benar lari dari kenyataan. Apa yang dikoleksi seseorang mencerminkan sisi unik dari dirinya.
Karakter-karakter favorit, warna yang dipilih, hingga penataan koleksi dapat menunjukkan selera, minat, dan identitas personal. Di era media sosial, hobi ini bahkan menjadi bagian dari citra diri yang ditampilkan ke publik.