Tanpa sang penemu, Bombombini kehilangan kemegahannya dan akhirnya dikalahkan oleh saudaranya sendiri.
BACA JUGA:Ballerina Cappucina, Karakter Viral Anomali Brainrot AI di TikTok
Tapi Tunggu... Larilà belum sepenuhnya mati.
Dalam semesta yang tak pernah tidur tersebut, kematian bukan akhir. Lirilì Larilà, dengan caranya yang khas, kembali ke masa lalu, membawa Bombombini dalam misi baru.
Kini, ia tak lagi berpihak pada burung. Ia berpihak pada... keledai. Dan bersama mereka, ia membantu menumbangkan Brr Brr Patapim. Yakni penjahat yang lebih kuat dari algoritma TikTok itu sendiri.
BACA JUGA:Mengenal Meme Anomali Tung Tung Tung Sahur, Karakter Absurd Brainrot AI
Fenomena Italian Brainrot meledak pada awal 2025. Itu diawali oleh seorang kreator asal Rumania bernama Susanu Sava-Tudor.
Ia mengunggah video pertama menampilkan karakter Ballerina Cappuccina: seekor kucing penari balet dengan espresso di tangan.
Tak lama, ledakan karakter tak masuk akal muncul. Bombombini Gusini adalah salah satu yang paling mencolok.
BACA JUGA:Bombardino Crocodilo, Fenomena Karakter Absurd di Balik Tren Brainrot AI
Nama-nama itu dan humor di dalamnya tak ada yang benar-benar punya arti. Tapi justru di situlah letak pesonanya. Humor itu lahir dari kekacauan dan tidak perlu dijelaskan. Ia hanya perlu dirasakan saja.
Italian Brainrot adalah cermin. Ia memperlihatkan betapa absurditas dapat menyatukan jutaan pengguna internet dalam satu gelombang tawa kolektif.
Di dunia nyata yang semakin berat, karakter seperti Bombombini Gusini menjadi pelarian yang manis. Atau mungkin pedas. Mungkin seperti saus sambal yang dibumbui plutonium.
BACA JUGA:Bikin Ngakak! 5 Meme Tim Sandy Clash of Champions Gambarkan Keseruan Episode 4
Apakah Bombombini akan kembali dalam bentuk lain? Sepertinya, ya. Dunia brainrot tidak pernah selesai. Ia hanya... semakin membingungkan.
Dan mungkin, itu yang membuatnya populer dan selalu dinanti-nanti. (*)