"Ini sepak bola, mereka (Inter) pantas mendapatkannya. Para pendukung mereka luar biasa, tetapi kami akan kembali musim depan," janji pelatih asal Jerman tersebut.
Barcelona dipecundangi Inter 3-4, Hansi Flick bilang wasit tidak adil. Foto: Pau Cubarsi menjegal Lautaro Martinez yang berbuah penalti.-Carl Resine-Getty Images via AFP
Para jurnalis lalu bertanya, apa yang secara spesifik ia permasalahkan dari kepemimpinan wasit Polandia Szymon Marciniak yang mengawal laga Inter vs Barcelona. Hansi Flick malah terkesan mengelak.
"Aku tidak ingin membicarakannya terlalu banyak. Karena itu tidak adil bagi timku yang tampil hebat," ia berkilah. "Aku tidak ingin membicarakan wasit. Aku sudah katakan kepadanya apa yang perlu kukatakan," imbuhnya.
BACA JUGA:Breaking News! Jelang Inter Milan vs Barcelona, Lautaro Martinez Siap Merumput!
BACA JUGA:Prediksi Skor Inter Milan vs Barcelona di Liga Champions, Nerazzurri Dapat Keuntungan Kandang!
Memang, Hansi Flick dan Pau Victor di bangku cadangan Barcelona sama-sama mendapat kartu kuning di akhir waktu normal. Gara-gara mereka memprotes gol Francesco Acerbi yang membuat kedudukan jadi 3-3.
Sementara itu, keputusan wasit memberikan penalti kepada Inter di menit ke-45 juga beralasan. Tekel Pau Cubarsi terhadap Lautaro Martinez tampak bersih dari belakang. Tapi, ketika wasit meninjau VAR, dari depan tampak jelas bahwa ia tidak sedang megincar bola.
Alih-alih menjelaskan soal wasit, Flick mengalihkan pembicaraan dengan memuji anak asuh Simone Inzaghi. Juga mendoakan mereka 'semoga sukses' untuk final di Munich.
Barcelona dipecundangi Inter 3-4, Hansi Flick bilang wasit tidak adil. Foto: Wasit Szymon Marciniak ketika memimpin laga Inter vs Barca.-Carl Resine-Getty Images via AFP
"Hari ini, para penyerang Inter bermain sangat bagus. Mereka memegang bola dengan baik. Mereka adalah pemain-pemain yang sangat kuat, sekaligus juga berpengalaman," puji Hansi Flick.
BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Barcelona, Lewandowski Siap Hadapi Inter Milan!
BACA JUGA:Barcelona Seri Kontra Inter Milan di Liga Champions, Raphinha Lewati Rekor Messi!
"Kami memiliki tim yang muda dan kami perlu berkembang. Tugas kami adalah menjadi lebih baik. Dari segala sudut pandang, baik secara bertahan maupun menyerang, Inter lebih baik," lanjutnya.
Hansi Flick menyadari, dalam sepak bola, sebuah tim tidak selalu bisa menang. Mereka harus menerimanya dengan lapang dada.
Mereka akan segera mengalihkan fokus pada laga selanjutnya di LaLiga, yakni El Clasico melawan seteru abadinya, Real Madrid. Laga itu digelar di kandang mereka, 11 Mei 2025, dan disebut-sebut sebagai penentuan gelar juara Liga Spanyol.