SURABAYA, HARIAN DISWAY - Festival Rujak Uleg berlangsung meriah di Surabaya Expo Center (Subec), bekas gedung Taman Hiburan Rakyat (THR) atau Taman Remaja Surabaya (TRS), Sabtu malam, 17 Mei 2025.
Festival yang sudah digelar sebanyak 20 kali itu dihadiri ribuan warga Kota Pahlawan.
Tahun ini, Festival Rujak Uleg mengusung tema The Legend of THR. Tema itu dipilih untuk membawa para peserta dan pengunjung kembali ke masa kejayaan THR yang, kala itu, menjadi jujugan warga lintas generasi untuk berekreasi.
Nuansa pun dibuat vintage. Para peserta mengenakan kostum berkarakter badut, putri salju, hantu, hingga superhero. Ini kali pertama Festival Rujak Uleg digelar di eks gedung bekas THR.
Ikon cobek raksasa juga tetap ditampilkan sebagai daya tarik utama. Bahkan, porsi rujak uleg yang disediakan lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Total rujak mencapai 3.300 porsi. Sebanyak 2.000 porsi dari panitia dan 1.300 porsi dari peserta. Ribuan porsi rujak uleg itu kemudian dibagikan kepada para pengunjung.
Jumlah partisipannya pun meningkat. Terdiri dari 38 hotel pelaku pariwisata, 38 peserta umum, dan 28 tamu kehormatan dari mahasiswa asing, konjen negara sahabat, dan rektor perguruan tinggi.
Tentu saja, suasananya begitu heboh. Sebab, pesta rakyat itu juga dimeriahkan berbagai acara menarik lainnya.
BACA JUGA:Usung Tema Sejarah Rujak Cingur, Festival Rujak Uleg ke-20 Kota Surabaya Berlangsung Meriah
Seperti sarasehan, teatrikal, dan pameran foto yang mengulas perjalanan 20 tahun Festival Rujak Uleg di Surabaya. Juga ada fashion show yang diikuti oleh 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 31 kecamatan.
Keistimewaan lain adalah hadirnya kategori Rujak Nusantara yang diikuti oleh lima daerah di sekitar Surabaya. Yakni Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan. Daerah-daerah itu turut serta memeriahkan festival dengan memperkenalkan dan memamerkan rujak khas-nya.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya M. Ikhsan menyebut, Festival Rujak Uleg punya filosofi unik. Karena ada segar dari buah, asin dari garam, pahit dari petis, manis dari gula merah, pedas dari cabai rawit, dan rasa asam dari asam jawa.
”Ini menunjukkan bagaimana di Kota Surabaya dengan segala macam latar belakang etnis, latar belakang suku, latar belakang budaya, semua bersatu bersama membangun Kota Surabaya,” kata Ikhsan.
Menurut Ikhsan, Festival Rujak Uleg yang berlokasi di bekas gedung THR ini sengaja dipilih karena memiliki nilai historis dan emosional bagi warga Surabaya.