Aksi Demo Surat Ijo Ricuh di Balai Kota Surabaya Berbuntut Rasis

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Suasana demonstrasi di depan Balai Kota SURABAYA terkait polemik Surat Ijo sempat memanas, Senin, 1 Desember 2025.

Aksi yang pada awalnya berlangsung secara damai tiba-tiba berubah menjadi ricuh setelah kemunculan tulisan provokatif yang menyentuh isu etnis. Itu diduga berkaitan dengan penyelesaian kasus Darmo Hill.

Josiah Michael, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya yang kebetulan berada di lokasi, merasa terkejut dan kecewa saat melihat tulisan tersebut.

Ia berpendapat bahwa penyampaian aspirasi seharusnya tidak menyimpang menjadi pertikaian identitas yang dapat merusak keharmonisan Kota Pahlawan.

BACA JUGA:Demo Buruh Jatim Hari Ini, Tuntut Kenaikan Upah Hingga Rp1 Juta untuk Tahun Depan

BACA JUGA:Massa KASBI Gelar Aksi Demo di Depan Gedung DPR, Sampaikan 10 Tuntutan Buruh

"Saya sangat terkejut dengan tulisan tersebut. Ini tidak pantas dan tidak boleh merusak reputasi Kota Surabaya," tegas Josiah, Senin, 1 Desember 2025.

Ketegangan mulai meningkat ketika Josiah mengajukan pertanyaan mengenai maksud dari tulisan bernada rasis yang dipasang oleh para pendemo.

Respon dari sekelompok pendemo terkesan emosional, yang memicu adu mulut di antara mereka. Josiah menginginkan agar aksi demonstrasi tetap mengedepankan dialog tanpa mengandalkan bahasa provokatif.

Para pendemo tentu saja mengenal Josiah sebagai wakil rakyat yang telah komitmen berjuang memberikan keadilan bagi masyarakat yang terkena dampak klaim eigendom 1278 oleh Pertamina.

Usai menghadapi situasi tersebut, Josiah menjelaskan kronologi kejadiannya.

"Saya ingin mengingatkan bahwa perjuangan ini untuk seluruh warga Surabaya, bukan hanya untuk satu kelompok atau kasus tertentu. Namun, beberapa pendemo justru memotong pembicaraan dan emosi," sambung politikus PSI Itu.

BACA JUGA:Sekjen KPSIS Rachmat Musa: Menjawab Solusi Surat Ijo Ala Cak Eri Cahyadi

BACA JUGA:Pemerintah dan Pertamina Sepakat Selesaikan Konflik Lahan Eigendom Surabaya

Sumber: