Usung Tema Sejarah Rujak Cingur, Festival Rujak Uleg ke-20 Kota Surabaya Berlangsung Meriah

Usung Tema Sejarah Rujak Cingur, Festival Rujak Uleg ke-20 Kota Surabaya Berlangsung Meriah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menguleg rujak di cobek raksasa bersama jajaran pemkot dan anggota DPRD Kota Surabaya di Taman Surya, Minggu, 19 Mei 2024.-Boy Slamet/Harian Disway -

SURABAYA, HARIAN DISWAY—Festival Rujak Uleg berlangsung super meriah di Taman Surya. Festival yang digelar ke-20 sejak 2004 ini dihadiri oleh ribuan warga Kota Surabaya.

Festival Rujak Uleg kali ini mengusung tema The History of Rujak Cingur. Semua peserta menyajikan rujak cingur. Dan baru kali pertama digelar di Taman Surya.

Bahkan, porsi yang disediakan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Total mencapai 1.531 porsi rujak uleg. Sebanyak 731 porsi dari pemkot dan 800 porsi dari puluhan peserta dari pihak swasta.

BACA JUGA:Dimeriahkan Cobek Raksasa, Festival History of Rujak Uleg Siap Digelar di Taman Surya Surabaya

“731 dari pemkot karena kan disamakan dengan ulang tahun Kota Surabaya,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada awak media usai acara, Minggu, 19 Mei 2024.

Eri bersama sang istri, Rini Indriyani, dan jajaran pejabat pemkot hingga anggota DPRD Kota Surabaya turut menguleg rujak di cobek raksasa. Posisinya persis di depan lobi Balai Kota.

Kemudian sejumlah porsi rujak uleg yang sudah jadi itu dibagikan ke warga yang hadir. Diikuti juga dengan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Mereka berkeliling ke barisan warga yang berjajar di luar barikade. Hampir semua warga kebagian.

BACA JUGA:Festival Rujak Uleg Surabaya Masuk Karisma Event Nusantara Kemenparekraf


Warga Kota Surabaya menggeruduk cobek raksasa Festival Rujak Uleg di Taman Surya, Minggu, 19 Mei 2024.-Boy Slamet/Harian Disway -

Tentu, saja suasananya begitu heboh. Acara pun berlangsung tertib. Selain rujak uleg, juga diselingi beberapa lomba. Mulai dari fashion show, games, hingga perlombaan stan terbaik dari puluhan peserta.

Eri mengatakan, Festival Rujak Uleg akan selalu mengusung tema yang berbeda di tiap tahun. Ini berlaku juga untuk event-event Kota Surabaya yang lain. “Insyaallah Parade Bunga besok akan berbeda tema, karena besok akan menceritakan sejarah Surabaya sampai hari ini,” jelasnya.

Selain itu, Eri dan Armuji juga terlibat drama singkat sebelum dimulainya acara. Drama itu mengisahkan sejarah rujak uleg. Diikuti sejumlah peserta yang mengenakan kostum beragam seperti zaman kolonial, Tiongkok, Arab, dan Jawa. 

“Jadi di tahun depan insyaallah temanya beda lagi,” tandas Eri.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: