Putin Pertimbangkan Uji Coba Nuklir Jika Amerika Lanjut Uji Senjata Atom
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Keamanan di Kremlin, Moskow, pada 5 November 2025.-Gavriil Grigorov-via AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 5 November 2025 mengatakan Rusia mempertimbangkan untuk melanjutkan uji coba nuklir jika Amerika Serikat (AS) melanjutkan uji coba nuklir mereka setelah 33 tahun lamanya.
"Dalam pidato saya pada 2023 di hadapan kedua majelis parlemen, saya menyebutkan bahwa jika Amerika Serikat atau negara-negara lain yang menjadi pihak dalam perjanjian terkait melakukan uji coba semacam itu, Rusia akan mengambil langkah-langkah responsif yang proporsional," ujar Putin.
Hal tersebut ia samapaikan saat mengadakan pertemuan dewan keamanan merespon Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan melanjutkan pengujian senjata nuklir AS saat di sela-sela pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan.
Rusia sendiri belum melakukan uji coba nuklir sejak 1990, setahun sebelum runtuhnya Uni Soviet. Pernyataan tersebut menandai episode terbaru dari ketegangan nuklir antara dua kekuatan atom terbesar di dunia.
BACA JUGA:Setelah 33 Tahun, Trump Perintahkan Militer AS Gelar Uji Coba Bom Nuklir Lagi
Dalam pertemuan tersebut Putin juga memerintahkan Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Rusia, serta dinas keamanan, untuk "mengumpulkan informasi mengenai topik ini" dan mengajukan "proposal tentang kemungkinan dimulainya pekerjaan persiapan untuk uji coba senjata nuklir".
Trump pada Kamis, 30 Oktober 2025 mengatakan di media sosial bahwa ia telah menginstruksikan Pentagon untuk "memulai menguji senjata nuklir kami secara setara" dengan Rusia dan Tiongkok. Belum jelas apakah yang ia maksud adalah uji coba yang melibatkan hulu ledak nuklir atau bukan.

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Keamanan di Kremlin, Moskow, pada 5 November 2025.-Gavriil Grigorov-via AFP
Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan, Putin menanggapi Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov yang menyarankan untuk "memulai persiapan segera" untuk uji coba nuklir di kepulauan Arktik Novaya Zemlya.
Pemimpin Rusia tersebut berulang kali mengatakan bahwa jika Washington melakukan uji coba nuklir, Moskow akan melakukan hal yang sama.
BACA JUGA:Donald Trump Ancam Serang Nigeria Jika Pembunuhan Umat Kristen Terus Berlanjut
Pada bulan Oktober lalu, Putin mengawasi pelaksanaan dua uji coba senjata berkemampuan nuklir. Moskow menegaskan bahwa uji coba tersebut adalah uji coba sistem senjata, bukan uji coba peledakan dengan metode nuklir.
Pengujian tersebut termasuk torpedo super bertenaga nuklir Poseidon yang dapat menghancurkan wilayah pesisir dengan memicu gelombang laut radioaktif yang besar dan Rudal Burevestnik yang katanya memiliki jangkauan antar benua.
Trump sebelumnya berusaha mengakhiri pertempuran antara Rusia dan Ukraina sejak ia kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari lalu. Namun pembicaraan tidak membuahkan kemajuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bebagai sumber