MAKKAH, HARIAN DISWAY - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis Hanfi menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia.
Sebab, beberapa jamaah resah dan tidak nyaman karena terpisah hotel dari pasangan maupun anggota keluarga selama masa tinggal di Makkah.
BACA JUGA:Ini Solusi bagi Jamaah Haji Haid yang Belum Thawaf Ifadah
Ia menegaskan situasi itu terjadi karena adanya transisi besar dalam sistem layanan haji tahun ini.
Muchlis mengakui, sejumlah jamaah haji dari Indonesia mengalami penempatan akomodasi yang tidak ideal.
BACA JUGA:Gelombang II Haji Dimulai, 14 Kloter Jamaah Disambut di Jeddah
Ada pasangan suami-istri, anak dan orang tua, bahkan pendamping dengan lansia atau penyandang disabilitas yang tidak bisa tinggal bersama di hotel yang sama saat tiba di Makkah.
"Kami sangat memahami bahwa situasi ini tidaklah mudah dan menimbulkan ketidaknyamanan, apalagi bagi mereka yang membutuhkan pendampingan khusus," kata Muchlis dalam keterangan persnya di Kantor Daker Makkah, Minggu, 17 Mei 2025.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (6): Menengok Ruang Pemantauan Transportasi di Tanah Suci
Menurutnya, permasalahan tersebut muncul sebagai akibat dari perubahan sistem layanan haji dari zonasi geografis menjadi skema berbasis syarikah atau perusahaan penyedia layanan.
Dalam skema baru itu, penempatan jamaah tidak lagi berdasarkan kloter semata, melainkan bergantung pada syarikah yang melayani mereka.
BACA JUGA:Pasutri Asal Padang Tiba di Makkah, Akhirnya Berhaji Bersama setelah 13 Tahun Menanti
"Kami sedang berada dalam masa transisi sistem besar-besaran, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi," jelasnya.
Meskipun terjadi tantangan teknis, Muchlis menekankan bahwa semua pihak tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji. (*)