Pemulangan Haji Debarkasi Surabaya Tuntas, Seorang Jamaah Hilang Masih dalam Pencarian

Pemulangan Haji Debarkasi Surabaya Tuntas, Seorang Jamaah Hilang Masih dalam Pencarian

Jamaah haji SOC 71 di Sektor 3 Makkah.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Proses pemulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya resmi berakhir ditandai dengan kedatangan kloter 97 yang membawa 322 jamaah pada hari ini, Sabtu, 12 Juli 2025.

Total jumlah jamaah yang pulang via Debarkasi Surabaya mencapai 36.701 orang dari 97 kloter.

Kedatangan kloter 97 disambut sederhana oleh petugas PPIH. Meski begitu, suasana tetap haru dan penuh syukur.

“Mari kita jaga lisan kita. Ceritakan hal-hal baik saja tentang ibadah haji tahun ini,” ujar Juru Bicara Panitia Penyelenggara ibadah haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Sugiyo.

BACA JUGA:Fase Pemulangan Jamaah Haji Indonesia Resmi Berakhir, Kloter Terakhir Terbang dari Madinah

BACA JUGA:Istana: Penyelenggaraan Haji Bakal Dikelola BP Haji, Tunggu Pembahasan RUU di DPR

Ia mengakui bahwa penyelenggaraan haji tidak luput dari kekurangan. Namun, pihaknya terus berusaha memberikan layanan terbaik.

InsyaAllah kami sudah berusaha maksimal. Kalau ada kekurangan, mohon dimaafkan. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” imbuhnya.

Meski kepulangan jamaah haji debarkasi Surabaya resmi berakhir, ada selisih 114 jamaah dari jumlah pemberangkatan awal, yaitu 36.815 jamaah.

Perinciannya, 94 jamaah wafat di Arab Saudi, 8 jamaah masih tertinggal di Makkah, dan 12 jamaah pulang mandiri lewat jalur lain.

Menurut Sugiyo, 8 jamaah yang masih tertinggal terdiri dari 5 jamaah sakit yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Kemudian, 2 jamaah, yakni Tristy Erlinawati dan suaminya, Fachrizal Rachma asal Lumajang sedang menunggu kondisi bayi prematur stabil.

Adapun 1 jamaah hilang bernama Sukardi, asal Malang, belum ditemukan sejak 29 Mei 2025 lalu.

Untuk jamaah yang masih dirawat, mereka akan dipulangkan setelah kondisi membaik. Termasuk Tristy Erlinawati dan sang suami, yang saat ini masih menunggu izin medis agar bayi prematur bisa naik pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: