MAKKAH, HARIAN DISWAY – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025 meningkatkan koordinasi serta memperkuat struktur operasional di lapangan.
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) Harun Ar-Rasyid menegaskan bahwa petugas dari Daker Madinah akan bergabung dalam Satuan Operasional (Satop) Mina untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para jamaah.
“Di Mina nanti akan kita bentuk delapan sektor ad-hoc dan sepuluh pos pantau yang tersebar di sepanjang rute Jamarat,” ucap Harun dalam pengarahan yang disampaikan kepada para petugas di Kantor Daker Madinah pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Dalam upaya merespons keadaan darurat secara cepat, PPIH akan mengoperasikan lima titik Mobile Crisis Rescue (MCR) yang terletak di lantai tiga.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (6): Menengok Ruang Pemantauan Transportasi di Tanah Suci
Pos-pos itu dirancang secara taktis dan memiliki mobilitas tinggi sehingga mampu menjangkau jamaah dengan sigap dalam situasi darurat.
Untuk menjamin kesiapan petugas, PPIH akan melaksanakan gladi operasional menjelang tahap Armuzna. Tujuannya, agar petugas tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap menghadapi situasi di lapangan secara langsung.
Selain itu, salah satu inovasi yang diterapkan adalah penempatan petugas berdasarkan syarikah atau perusahaan lokal penyedia layanan haji.
Harun menggarisbawahi pentingnya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang lokasi markas serta jumlah anggota setiap syarikah.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah: Jaga Kualitas Makanan Jamaah, Bisa Cicipi Ratusan Kali Tiap Hari
“Teman-teman harus hafal delapan syarikah itu, tahu markasnya di mana, dan siapa yang ditugaskan. Ini bagian dari mitigasi operasional di lapangan,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, para petugas akan mengikuti orientasi medan serta latihan lapangan di Makkah guna mengenal lebih baik pos-pos dan area tugas masing-masing.
Selain itu, perhatian khusus juga difokuskan pada jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas melalui program Safari Wukuf Lansia, yang bertujuan memastikan mereka dapat melaksanakan wukuf dengan aman dan nyaman.
Saat ini, setiap syarikah telah memulai persiapan dengan mendirikan tenda, membangun infrastruktur khusus, serta memasang gapura sebagai tanda komitmen dalam memberikan pelayanan.
Arus Jemaah Haji Padat di Terowongan Mina Jelang Puncak Ibadah-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-