Meskipun metode itu dapat membuat anak tunduk dan mudah diatur dalam jangka pendek, berbagai studi menunjukkan bahwa metode otoriter tersebut berdampak negatif dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Bedah Mitos Parenting Lama, Orang Tua Modern Harus Open Minded
Anak cenderung mengalami masalah harga diri, kesulitan sosial, kecemasan, depresi, bahkan pemberontakan tersembunyi.
Kepatuhan yang diperoleh pun lebih bersifat semu. Karena didorong oleh rasa takut, bukan kesadaran internal akan nilai dan aturan.
Positive Parenting
Sebaliknya, positive parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan kasih sayang, kehangatan, dan komunikasi dua arah.
Metode itu bertujuan untuk membangun hubungan yang aman dan sehat antara orang tua dan anak, serta mendidik anak untuk mengembangkan kontrol diri, empati, dan tanggung jawab.
Karakteristik utama Positive Parenting meliputi:
- Koneksi emosional yang kuat antara orang tua dan anak.
BACA JUGA:Pentingnya Belajar Parenting Sebelum Menikah, Bangun Fondasi Keluarga Bahagia
- Aturan yang jelas dan dijelaskan secara masuk akal.
- Komunikasi terbuka dan penuh empati.
- Penguatan positif untuk mendorong perilaku baik.
BACA JUGA:5 Kiat Parenting Tionghoa, Efektif Mendidik Anak Mandiri dan Sukses
- Pembelajaran melalui konsekuensi logis, bukan hukuman.
- Mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan dan berkembang mandiri.
Positive parenting mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh, meningkatkan kesehatan mental, harga diri, kompetensi sosial, keberhasilan akademik, serta memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.
BACA JUGA:6 Tahapan Menerapkan Sittervising Parenting Agar Orang Tua Bebas Burnout dan Anak Makin Kreatif