HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat, 23 Mei 2025 mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada semua produsen smartphone yang tidak memproduksi perangkat mereka di Amerika Serikat (AS).
Ancaman ini awalnya hanya ditujukan kepada Apple, tetapi kemudian diperluas ke semua perusahaan pembuat smartphone seperti Samsung dan lainnya.
Trump mengeluarkan pernyataan ini saat berbicara kepada wartawan di Washington. Ia juga menambahkan bahwa tarif tersebut akan mulai berlaku paling lambat akhir Juni 2025.
BACA JUGA:AS dan Tiongkok Sepakat Pangkas Tarif Impor Sebesar 115 Persen Selama 90 Hari
Meski Apple merancang iPhone di Amerika Serikat, proses perakitan mayoritas iPhone masih dilakukan di Tiongkok, yang saat ini masih dalam ketegangan perang dagang dengan AS.
Apple sendiri telah berencana memindahkan sebagian produksi ke India, namun Trump menilai langkah tersebut tidak cukup memenuhi keinginannya.
“Kami tidak tertarik anda membangun di India, kami ingin anda membangun di sini, dan produksi akan ditingkatkan di Amerika Serikat,” ungkapnya sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).
BACA JUGA:Perang Tarif Mereda, AS dan Tiongkok Capai Kesepakatan Dagang Baru
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Diversifikasi Mitra Dagang Hadapi Perang Tarif Global
Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa ia sudah lama memberi tahu CEO Apple, Tim Cook, bahwa iPhone yang dijual di AS harus diproduksi di dalam negeri.
Apple iPhone 16 model dipamerkan dalam acara --Nic COURY / AFP
Jika syarat itu tidak dipenuhi, maka Apple wajib membayar tarif minimal 25 persen kepada pemerintah Amerika Serikat.
Situasi ini tidak hanya dialami oleh Apple, tetapi juga oleh Samsung yang menjadi pesaing utamanya dari Korea Selatan. Keduanya menguasai sekitar 80 persen pasar penjualan smartphone di AS.
BACA JUGA:Hollywood Sekarat, Trump Akan Berlakukan Tarif 100 Persen untuk Film Produksi Luar Amerika Serikat
Perusahaan Samsung diketahui memproduksi sebagian besar perangkatnya di luar negeri, terutama di Vietnam, Tiongkok, dan India.