Selain itu, kehadiran lebih awal mencerminkan kesungguhan dalam mengikuti ibadah yang hanya dilakukan setahun sekali ini.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha 2025, Jatim Surplus 1,1 Juta Ekor Hewan Kurban
5. Melantunkan Takbir Sejak Malam Hari Hingga Hari Tasyrik
Sunnah berikutnya adalah memperbanyak takbir dimulai sejak malam 10 Zulhijah hingga akhir hari tasyrik yaitu tanggal 13 Zulhijah.
Takbir dapat dilantunkan secara individu maupun bersama-sama, baik di rumah, di masjid, maupun di tempat umum.
Takbir merupakan bentuk pengagungan dan pujian kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang diberikan.
6. Melaksanakan Salat Id Secara Berjamaah di Lapangan Terbuka
Rasulullah SAW selalu melaksanakan salat Iduladha di lapangan terbuka kecuali jika ada uzur tertentu seperti hujan.
Salat Id yang dilakukan secara berjamaah di lapangan memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat untuk ikut serta dan mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim.
7. Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban adalah sunnah muakkadah bagi mereka yang mampu.
Ibadah ini merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya demi menjalankan perintah Tuhan.
Kurban menjadi simbol ketakwaan dan keikhlasan dalam memberikan yang terbaik bagi agama dan sesama.
BACA JUGA:H-3 Idul Adha, Jasa Marga Catat 174 Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jabodetabek
Amalan-amalan sunnah tersebut tidak hanya menjadi pelengkap dalam merayakan Iduladha tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, umat Islam dapat meraih keberkahan yang lebih besar dalam perayaan hari raya ini.
Semangat beribadah, berbagi, dan bersyukur di Hari Raya Idul Adha diharapkan menjadi bekal untuk memperbaiki diri dan mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura