Stoicis, Filosofi Populer yang Banyak Disalahpahami

Rabu 04-06-2025,17:00 WIB
Reporter : Firna Novelia Sari*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas stoicism meroket. Fenomena itu ditandai oleh jutaan video mengenai filosofi tersebut yang diunggah ke berbagai platform media sosial. Seperti TikTok, YouTube, dan Instagram.

Filosofi yang berkembang di zaman Yunani dan Romawi Kuno itu lama kelamaan kehilangan arti yang sesungguhnya.

Ajarannya pun menyimpang jauh dari apa yang penemu stoicism, Zeno of Citium, ajarkan beribu tahun lalu.

BACA JUGA:Filsafat Harapan dalam Perjuangan Panjang Wong Cilik Hidupkan Ratu Adil

Mengenal Stoicism

Stoicism atau yang dikenal sebagai filosofi teras ditemukan oleh Zeno of Citium pada 300 SM.

Filosofi itu mengajarkan bahwa kebajikan internal dari manusia merupakan satu-satunya kebaikan bagi manusia.

BACA JUGA:Wong Liyo Ngerti Opo: Filosofi Stoikisme ala Daniel Spid yang Mengguncang TikTok

Kebajikan itulah yang mencukupi kebahagiaan manusia. Bukan kesehatan, harta, kesenangan, hal-hal eksternal lainnya.

Seorang yang menganut filosofi itu memiliki ketangguhan secara emosional. Meskipun sedang menghadapi kemalangan.

Menurut filosofi itu, tindakan, pikiran, emosi, dan reaksi seseorang adalah satu-satunya yang berada dalam kendalinya.


Patung salah satu tokoh filsuf Yunani, Socrates.-araelf-iStock

Itulah mengapa hanya akal budi yang digunakan untuk menghadapi kemalangan, dan bukan emosi yang merusak.

Dalam hubungan antar manusia, seseorang menjadi terbebas dari rasa amarah, iri dan dengki, serta kecemburuan.

BACA JUGA:⁠Ngopi Bukan Sekadar Tren Berjalan, Simak Filosofi di Baliknya

Miskonsepsi Stoicism

Miskonsepsi dan misinterpretasi dari stoicism. Itu yang sedang populer di media sosial.

Kategori :