JAKARTA, HARIAN DISWAY – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin memperkuat komitmennya terhadap kelestarian lingkungan.
Tahun ini, tema yang diusung oleh United Nations Environment Programme (UNEP) adalah “Ending Plastic Pollution”, yang mengajak dunia untuk bersama-sama mengatasi krisis sampah plastik yang kian mendesak.
Berdasarkan data UNEP, Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar dengan 3,2 juta ton limbah yang belum dikelola optimal.
Sebagai respons terhadap masalah ini, BRI meluncurkan program Zero Waste to Landfill, yang merupakan bagian dari inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG).
BACA JUGA:Desa BRILiaN Sukalaksana: Inisiatif BRI Peduli Tingkatkan Kesejahteraan Peternak saat Idul Adha
BACA JUGA:Kinerja UMKM Terus Tumbuh: Indeks Bisnis BRI Capai 104,3
Program ini bertujuan untuk mengelola limbah secara bertanggung jawab dan mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil mengelola total 703.559,9 kg sampah dari kegiatan operasional, termasuk 119.354,2 kg sampah plastik, yang berkontribusi pada penghindaran emisi karbon sebesar 524,18 ton COe.
BRI juga melibatkan karyawan dalam upaya ini melalui mesin Reverse Vending Machine (RVM). Pekerja yang menyetor botol plastik ke dalam mesin akan mendapatkan poin reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik.
Hingga Juni 2025, RVM telah mengumpulkan lebih dari 3.242 kg botol plastik, mencerminkan antusiasme tinggi karyawan terhadap inisiatif ramah lingkungan ini.
Di luar operasional, BRI aktif mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikenal sebagai Yok Kita GAS (Gerakan Kelola Sampah).
BACA JUGA:KUR BRI Capai Rp 54,9 Triliun hingga April 2025, Dukung 1,25 Juta Debitur UMKM
BACA JUGA:UMKM Kopi Binaan BRI Tembus Pasar Internasional di Specialty Coffee Expo 2025
Program ini telah dilaksanakan di 41 lokasi di berbagai daerah di Indonesia, mencakup pendirian 36 unit bank sampah dan pengembangan 5 unit pasar tradisional sebagai pusat pengelolaan sampah.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah bagian dari komitmen BRI untuk mendukung ekonomi sirkular dan penerapan prinsip ESG.