Seri Sang Putra Fajar (1): Warisan Abadi Spirit Bung Karno

Sabtu 07-06-2025,14:22 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Apa yang Anda ketahui dari sosok seorang Soekarno? Presiden pertama RI? Proklamator? Penggagas Pancasila? Tentu, banyak sisi yang dimiliki oleh salah satu tokoh terbesar Rebublik Indonesia tersebut. Harian Disway mengulik sisi-sisi Bung Karno melalui serial yang bisa Anda nikmati selama 20 hari ke depan.

TRI Rismaharini terlihat bersahaja di tengah peziarah yang menyemut di Makam Bung Karno, Kota Blitar, Jumat, 6 Juni 2025. Jilbabnya bersahaja, khas Risma. Jaketnya merah. Bergaya jaket baseball. Energik.

Harian Disway pun mengajukan satu pertanyaan kepada Risma: spirit apa yang paling berkesan pada sosok Bung Karno?

’’Daya juang!” tegas Wali Kota Surabaya periode 2010-2020 tersebut.

BACA JUGA:Dalam “Merahnya Ajaran Sukarno” Airlangga Pribadi Kusman Pertegas Posisi Ideologis Sukarno dalam Pertarungan Politik Nasional-Internasional

BACA JUGA:Peringatan 124 Tahun Bung Karno: Megawati Pimpin Ziarah PDIP di Makam Blitar

Daya juang tersebut terlihat begitu kuat tatkala Soekarno menjalani sejumlah pengasingan oleh pemerintah Hindia Belanda. Ya, Anda sudah tahu, dalam perjuangannya, Soekarno menjalani beberapa pengasingan sebagai tahanan politik.

Salah satu yang cukup terkenal adalah tempat pengasingan di Ende, Pulau Flores, NTT. Bung Karno diasingkan di kota tersebut pada 28 September 1933-18 Oktober 1938. Selama pengasingan di Ende itulah Bung Karno merenung hingga melahirkan falsafah Pancasila yang akhirnya menjadi dasar negara.

Setelah itu, Bung Karno diasingkan di Bengkulu hingga 1942.


TRI RISMAHARINI bercerita tentang spirit Bung Karno kepada Harian Disway (kiri) di kompleks Makam Bung Karno, Kota Blitar, 6 Juni 2025.-Boy Slamet-

Sebelum ke Ende, Bung Karno bahkan menjalani sejumlah pemenjaraan karena aktivitas politiknya. Misalnya ketika menjadi tahanan politik di Penjara Banceuy, Kota Bandung, pada Desember 1929. Di penjara itulah Bung Karno melahirkan pleidoi terkenal bertajuk Indonesia Menggugat.

Alih-alih padam, pleidoi itu justru terus menyalakan semangat pergerakan untuk meraih kemerdekaan.

Dalam usia 29 tahun, Bung Karno juga dipenjara di Lapas Sukamiskin. Di penjara tersebut, Bung Karno terus membebaskan pikiran hingga akhirnya menelurkan buku-buku.

Kisah patriotisme Bung Karno itulah yang sangat berkesan bagi Risma. ’’Hampir semua tempat pengasingan Bung Karno pernah saya kunjungi,’’ ujar Menteri Sosial periode 23 Desember 2020-6 September 2024 tersebut.

BACA JUGA:Keluarga Bung Karno Kurban Sapi Untuk Masyarakat Blitar

Kategori :