Kojima mengatakan peran Neil akan serupa dengan karakter Clifford dari game pertama—emosional dan kompleks.
Yang membuat game ini makin menarik adalah kemunculan tokoh-tokoh eksentrik seperti Tarman (George Miller), Tomorrow (Elle Fanning), dan Rainy (Shioli Kutsuna).
Trailer sebelumnya bahkan memperlihatkan Norman Reedus melangkah tanpa baju di atas cairan hitam untuk menemui Tarman dan kucing terbangnya.
BACA JUGA:Main Game Dapat Saldo DANA Gratis Rp32.312, Hanya dengan Arctic Quest
Game itu akan dirilis 26 Juni 2025 secara eksklusif di PS5. Gaya visualnya masih unik dan surealis, dengan elemen gameplay yang tampaknya lebih eksperimental dari pendahulunya.
Foto mode absurd, boneka menari, dan interaksi antar karakter yang ganjil menjadi ciri khas Kojima yang kembali menghiasi panggung utama.
Wu-Tang Rise of Deceiver – Hip Hop, Anime, dan Pertarungan Spiritualitas
Pecinta RPG wajib memainkan Wu-Tang Rise of Deceiver. --Steam
Salah satu pengumuman paling mengejutkan datang dari kolaborasi antara Wu-Tang Clan dan developer indie.
BACA JUGA:Mantul! Klaim Saldo DANA Gratis dari Game Boat Away, Bisa Hasilkan Rp 4.175.222
Wu-Tang Rise of Deceiver menggabungkan estetika anime, unsur afrosurrealism, dan pertarungan khas beat ‘em up dengan soundtrack dari DJ Just Blaze dan lagu klasik Wu-Tang.
Cerita berpusat pada invasi kekuatan jahat bernama “The Deceiver” dan tugas para karakter untuk membela Shaolin Temple. Tak hanya gameplay yang unik, gaya visualnya pun sangat artistik dan eksperimental.
Game itu seperti kombinasi Jet Set Radio, Persona, dan Streets of Rage—sangat berbeda dari game lain di SGF. Itu bukan hanya game, tapi sebuah ekspresi budaya yang penuh gaya dan semangat pemberontakan.
BACA JUGA:Mengapa Game Lawas Terasa Lebih Asyik?
Lima game, lima dunia, lima janji yang tak sama. Dari ketakutan mendalam hingga perayaan budaya urban, Summer Game Fest 2025 membuktikan bahwa industri game sedang mengalami evolusi besar. Dan kita semua menjadi saksinya. (*)